Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Beras Diduga Oplosan Masih Beredar di Pasar dan Ritel Modern Kota Malang

Dispangtan ota Malang bersama Satgas Pangan Polresta Malang Kota menemukan indikasi peredaran beras oplosan di sejumlah pasar

Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Pexels/Polina Tankilevitch
ILUSTRASI BERAS : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang bersama Satgas Pangan Polresta Malang Kota menemukan indikasi peredaran beras oplosan di sejumlah pasar tradisional dan ritel modern. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang bersama Satgas Pangan Polresta Malang Kota menemukan indikasi peredaran beras oplosan di sejumlah pasar tradisional dan ritel modern.

Temuan ini didapatkan saat inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan pada pekan lalu di beberapa titik penjualan beras.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, mengungkapkan bahwa pengawasan dilakukan di wilayah Kecamatan Lowokwaru, Sukun, dan Klojen.

Fokus sidak berada di Pasar Dinoyo dan sejumlah ritel modern di kawasan Bumiayu, Buring, Polehan, Kedungkandang, Sawojajar, dan Mojolangu.

“Dari hasil pengawasan kami bersama Satgas Pangan, ditemukan beberapa merek beras yang diindikasikan sebagai kemasan oplosan. Kami masih mendata secara rinci sembari menunggu hasil lanjutan dari tim Satgas,” ujar Slamet, Senin (21/7/2025).

Di Pasar Dinoyo, tim menemukan beberapa toko yang masih menjual beras diduga oplosan. Rata-rata volume beras yang ditampilkan di tiap toko berkisar antara 10 hingga 25 kilogram.

Hal serupa juga ditemukan di ritel modern. Volume rata-rata penjualan di masing-masing titik berada di atas 30 kilogram.

Baca juga: Beras Diduga Oplosan Masih Beredar di Trenggalek, Konsumen Beralih ke Merek Lain

“Banyak dari kemasan yang kami temukan tidak mencantumkan nomor izin edar. Selain itu, spesifikasi seperti tingkat kerusakan butir (broken) dan warna juga tidak sesuai standar,” tambahnya.

Dalam pengawasan distribusi beras di Kios Pangan Pasar Dinoyo, dari total 15 kios yang diperiksa, satu toko tercatat melanggar aturan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan menjual lebih dari lima kemasan per pelanggan. Sisanya masih sesuai dengan ketentuan.

Tidak hanya itu, beras premium yang diduga oplosan juga ditemukan di beberapa kios. Sebagai tindak lanjut, Dispangtan berkoordinasi dengan Satgas Pangan serta melakukan konfirmasi ke pihak produsen.

“Penelusuran masih kami lanjutkan. Kami akan pastikan rantai distribusi ini diawasi ketat agar masyarakat tidak dirugikan oleh beras yang tidak sesuai standar mutu,” tegas Slamet.

Baca juga: Hari Pertama Razia, Satgas Pangan Temukan 3 Merek Beras Premium Oplosan masih Beredar di Lamongan

Dispangtan juga memastikan pengawasan akan terus dilakukan secara berkala di pasar-pasar tradisional maupun toko ritel, demi menjamin keamanan dan kualitas beras yang beredar di Kota Malang.

Angga, seorang pedagang sembako di Samaan mengatakan bahwa pelanggannya tidak komplain kondisi beras sejauh ini.

Sejumlah merk beras premium yang ia jual tetap laris. Ia juga mengambil pasokan beras di distributornya langsung yang berada di kawasan Gadang, Kota Malang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved