Dampak Kelangkaan BBM, Jurnalis di Jember Kayuh Sepeda Ontel untuk Liputan
kelangkaan BBM di Jember, Jawa Timur berdampak terhadap kerja-kerja sebagian profesi, khususnya mereka yang banyak mobilitas di lapangan
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
"Para jurnalis harus tetap hadir, dalam kondisi apa pun. Meski sudah empat hari ini kelangkaan BBM melumpuhkan aktivitas masyarakat di Kabupaten Jember," kata Edy dengan nafas ngos-ngosan.
Liputan dengan sepeda ontel seperti ini, kata Edy seperti bernostalgia saat masih memulai karier jurnalis, ketika sepeda motor masih jarang yang punya.
“Rasanya seperti kembali ke zaman awal liputan dulu, artinya tidak ada yang instan. Semua harus diperjuangkan,” kenangnya.
Meskipun capek dan harus mengunakan tenaga tiga kali lipat ketimbang mengunakan sepeda motor. Edy merasa liputan kali ini memiliki kenikmatan tersendiri.
“Tapi justru di situ letak kenikmatan profesi ini. Kalau tidak turun ke lapangan, kita hanya jadi penonton. Bukan sekadar soal mengayuh sepeda,ini soal prinsip bahwa jurnalisme tidak bisa bergantung pada kenyamanan," kata dia.
Dia mengatakan seorang jurnalis harus memberikan informasi yang akurat, sehingga wajib konfirmasi kepada narasumber dalam situasi apapun.
Baca juga: Imbas Jalur Gumitir Ditutup Sejumlah SPBU di Jember Kehabisan BBM Akibat Keterlambatan Pengiriman
"Jurnalis menjadi saksi, penyalur suara dan penyambung informasi. Kapan pun dan bagaimana pun caranya," ulasnya.
Seperti halnya kejadian krisis BBM di Jember. Kata dia, masyarakat sangat butuh informasi media secara akurat, agar mereka tahu akar masalahnya.
"Warga butuh solusi dan media harus mengawal itu. Dalam krisis seperti ini, informasi adalah kebutuhan pokok. Sama seperti nasi dan bensin,” tegasnya.
Oleh karena itu, Edy menilai kerja jurnalis tidak bisa dibatasi ruang dan waktu, mereka harus menghasilkan informasi yang dibutuhkan publik.
“Jalanan boleh macet, bensin boleh langka. Tetapi kabar dan informasi harus terus bergerak,” jlentrehnya.
Sebatas informasi, Sejak ditutupnya jalur utama penghubung Jember-Banyuwangi melalui Gunung Gumitir pada 24 Juli 2025 lalu, pasokan BBM di SPBU Bumi Pandalungan mengalami keterlambatan hingga berujung kelangkaan.
Hal tersebut mengakibatkan distribusi logistik tersendat, banyak sepeda motor dan mobil mengantre panjang di SPBU Jember, bahkan jalan di kawasan kota pun seperti kehilangan denyut kendaraan.
kelangkaan BBM di Jember
BBM langka di Jember
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
berita jember terbaru
Kondisi Keluarga Kakak Adik Gantian Seragam dan Sepatu, Tetangga Berharap Ada Bantuan usai Viral |
![]() |
---|
Elysa Wandani Antarkan Smansapa Raih Kemenangan: Kuncinya Percaya Diri! |
![]() |
---|
Thirteenrangers Berikan Dukungan Penuh untuk Thirteen saat Melantai di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Wujudkan Bansos Tepat Sasaran, Ipuk Bawa Banyuwangi Jadi Pelopor Digitalisasi Bantuan Sosial |
![]() |
---|
Anggota Komisi B DPRD Jatim Indra Widya Agustina: Pacitan Punya Potensi Pariwisata Luar Biasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.