Berita Viral
Siswa SDN 22 Desa Rias Meninggal Dunia usai Jadi Korban Bully, Kepsek dan Guru Terancam Dipecat
Seorang siswa SDN diduga meninggal dunia setelah jadi korban bully dan dikeroyok teman sekolahnya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Pihak keluarga sangat menyayangkan respons pihak sekolah, terutama guru yang disebut telah menerima laporan dari korban namun dianggap mengabaikan.
"Perundungan ini bukan sekali. Ada saksi teman korban yang melihat langsung dia dikeroyok. Bahkan korban sempat tidak berani ke sekolah selama empat hari," tutur Dhony, melansir dari BangkaPos.
Baca juga: Kepala SMAN 6 Garut Dinonaktifkan Buntut Siswa Tewas usai Tak Naik Kelas, Ngotot Bantah Ada Bully
Terkait kasus ini, keluarga menyatakan akan menempuh jalur hukum.
Dhony berencana melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Selatan pada Senin (28/7/2025), guna meminta pendampingan dan kejelasan hukum.
Saat ini, pihak keluarga masih menunggu hasil resmi rekam medis dari rumah sakit guna memperkuat laporan dan langkah hukum yang akan diambil.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Bangka Belitung Hidayat Arsani telah menerjunkan tim pencari fakta untuk mengusut kasus ini.
Hal ini diputuskan usai mendapat informasi siswa kelas V SD Negeri 22 Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan meninggal dunia diduga dikeroyok teman sekolahnya.
"Kita akan cek, Ini kita tidak boleh sembarang ngomong. Hari ini kita kirimkan tim fakta dulu mengecek secara langsung, apa penyebab kematiannya," ujar Hidayat Arsani, Senin (28/7/2025).
Selain itu untuk menghindari kasus serupa terjadi di kemudian hari, pihaknya menekankan Pemerintah Daerah harus hadir dalam kasus tersebut.
"Kalau ada pidananya kita serahkan ke hukum, kalau sosial maka pemerintah harus tanggung jawab," tuturnya.
Hidayat Arsani mengucapkan turut berbelasungkawa terhadap kasus yang mencoreng dunia pendidikan di Provinsi Bangka Belitung.
"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga almarhum bisa diterima disisi Allah SWT. Ini cobaan berat dan saya juga akan berkunjung ke sana," ungkapnya.
Pasca adanya korban yang diduga meninggal dunia akibat bullying, sanksi tegas pemecatan perlu diberikan kepada Kepala Sekolah dan guru yang dianggap lalai.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Edi Nasapta usai mendapat informasi siswa kelas V SD Negeri 22 Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan meninggal dunia diduga dikeroyok teman sekolahnya.
"Sekolah ini saya anggap lalai, serta tidak memenuhi fungsi perlindungan anak. Jika lalai maka Kepsek dan guru bisa dikenakan sanksi administratif oleh Dinas Pendidikan, jika menyebabkan korban luka berat dan meninggalkan dunia," ujar Edi Nasapta, Minggu (27/7/2025).
Baca juga: Pantas Siswa SMPN Ramai Demo di Depan Kantor Bupati, Lelah Sekolah Dipindah-pindah, Kerap Di-bully
meninggal dunia setelah jadi korban bully
SD Negeri 22 Desa Rias
Kepulauan Bangka Belitung
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
| Rincian Harga Seafood Pesanan Pengunjung Habis Rp16 Juta, Lobster Rp3 Juta, Pedagang: Minta Diskon |
|
|---|
| Sosok Arjuna Tamaraya yang Tewas Dikeroyok di Masjid, Pemicunya Sepele, Keluarga Tuntut Keadilan |
|
|---|
| Pemkot Minta Maaf usai Tuduh Warung Bakso di Solo Berbahan Non Halal, Pemilik Merugi |
|
|---|
| Sosok yang Selamatkan Ahmad Sahroni setelah Jatuh karena Ngumpet di Plafon saat Rumahnya Dijarah |
|
|---|
| Detik-detik Mencekam Oknum TNI-Polri Todong Budianto Sambil Minta Tebusan Rp 1 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Murid-SD-tewas-diduga-akibat-dipukuli-oleh-lima-orang-kakak-kelasnya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.