"Sampai hari ini posisi kandidat relatif sama. Belum ada yang terlalu dominan. Keseimbangan posisi dukungan bagi calon yang selama ini ada, memberikan keyakinan bagi PAN bahwa siapapun yang didukung PAN akan memiliki potensi akan menang,” tukas Basuki.
Oleh karena itulah, PAN berhati-hati dalam mengambil keputusan.
“Kami punya pengalaman, siapapun yang didukung PAN selama dua periode ini, alhamdulillah selalu menang. Hal ini karena PAN Jawa Timur sebelum membuat keputusan soal siapa yang didukung, selalu berkonsultasi dengan banyak pihak," jelasnya.
Di Pilgub Jatim 2008 dan 2013, PAN mengusung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Pakde Karwo Tunjuk Renville Komandani Pemenangan Khofifah-Emil
Berebut Suara Perempuan NU dengan Khofifah, Ketua Fatayat Pimpin Tim Pemenangan Gus Ipul-Anas
Khususnya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyah Jatim, para kiai, dan tokoh masyarakat.
"Untuk Pilkada tahun 2018, hal itu akan tetap kami lakukan," ucapnya.
Soal target waktu kapan akan membuat keputusan soal siapa yang didukung oleh PAN Jawa Timur, Basuki menjelaskan keputusan akan ditetapkan pada momentum yang paling tepat.
“Mengambil istilah pewayangan, perang saat ini baru perang kembang. Nanti di perang Bharatayudha kami akan mengambil keputusan yang terbaik bagi masyarakat Jawa Timur," pungkasnya.
Jenderal Gatot Nurmantyo Tak Lagi Panglima, Gerindra dan Golkar Berebut Menampungnya
(Surya/Bobby Koloway)