"Dia (Juladi) juga tak pernah berbaur dengan warga," ucapnya.
Baca juga: Pantas Sri Rejeki Tutup Jalan Rumah Tetangganya, Juladi Kini Terpaksa Lewat Sungai: Sosok Bermasalah
Di sisi lain, Juladi membantah telah membiarkan anjingnya liar tanpa pengawasan.
Ia mengaku selalu memantau hewan peliharaannya saat berada di luar rumah.
"Jadi anjing itu kami masukkan kok sampai ada pintu. Jadi keluar itu kami pantau setelah itu baru kami masukkan," kata Juladi.
Tekanan dari warga ini sejalan dengan keluhan yang sebelumnya menjadi alasan pemilik lahan, Sri Rejeki, menutup akses jalan.
Kuasa hukum pemilik lahan, Roberto Sinaga, menyatakan keputusan penutupan juga dipicu oleh laporan warga mengenai situasi yang tidak kondusif.
"Beberapa warga melapor bahwa situasi di sana sudah tidak kondusif. CCTV juga sempat dirusak. Jadi kami tutup untuk menjaga ketertiban," tegas Roberto.
Sebelumnya, pemilik lahan, Sri Rejeki, menolak membuka kembali akses jalan yang sebelumnya digunakan keluarga Juladi Boga Siagian.
Kuasa hukum pemilik lahan, Roberto Sinaga, menyatakan bahwa kliennya tidak akan membuka kembali akses tersebut.
“Kami arahkan untuk pindah. Perihal penutupan,” kata Roberto saat dikonfirmasi, Senin (4/8/2025).
Ia menegaskan bahwa tanah tersebut telah diakui negara sebagai milik sah Sri Rejeki, dan penutupan dilakukan atas dasar gangguan keamanan dan kenyamanan warga sekitar.
Kasus ini viral setelah video bocah SD berinisial JES (8) yang memakai seragam SD dan berjalan di bantaran sungai bersama ibunya menuai simpati publik setelah viral di media sosial.
Belakangan diketahui JES terpaksa berangkat sekolah lewat sungai karena akses jalan ditutup tetangga.
Nasib Anak
Istri Juladi, Imelda Tobing (55), mengaku, atas kejadian ini membuat mereka kesulitan untuk bepergian keluar rumah, termasuk ketika mengantarkan anak mereka pergi ke sekolah.