Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Jejak Proses Pembangunan Ponpes Al Khoziny dari Tahun ke Tahun, Dinilai Warganet Cukup Aneh

Jejak digital proses pembangunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk dari tahun ke tahun belakangan ramai disoroti, rangka bangunan jadi sorotan

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Google Review via Kompas.com
SEBELUM AMBRUK - Tangkapan layar dari Google Maps/Tiktok @tamanarfas potret pembangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025). Banyak netizen yang merasa curiga dan aneh dengan konsep pembangunan lantai atas pada Musala Ponpes. 

Poin Penting:

  • Warganet menemukan adanya hal janggal dalam proses pembangunan musala Ponpes Al Khoziny yang ambruk dan memakan korban jiwa.
  • Dalam pembangunannya dari tahun ke tahun, ada beberapa bagian bangunan yang tak sewajarnya seperti bagian atas yang semakin melebar sementara tiang penyangga kecil.
  • Berdasarkan analisis tim SAR gabungan dan pakar ITS, ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny dipicu oleh kegagalan konstruksi yang tidak mampu menahan beban sesuai kapasitasnya.

TRIBUNJATIM.COM - Proses pembangunan musala Ponpes Al Khoziny dari tahun ke tahun belakangan terungkap.

Dalam pembangunannya dari tahun ke tahun, ada beberapa bagian bangunan yang tak sewajarnya.

Belakangan, foto perubahan demi perubahan musala Ponpes Al Khoziny jadi viral.

Ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) terus menjadi perhatian.

Pasalnya, hingga hari ini Jumat (3/10/2025) masih ada puluhan santri yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Warganet pun menyoroti bangunan ponpes yang di bangun secara bertahap.

Meskipun bukan gedung yang runtuh, namun warganet menilai bangunan bagian depan ponpes itu mangkhawatirkan.

Dalam foto-foto itu, pada tahun 2015 Ponpes Al Khoziny sudah berdiri tiga lantai dengan warna putih dan hijau.

Kemudian pada tahun 2019, ponpes ini mulai melakukan pembangunan di bagian depan.

Tampak bagian depan ponpes mulai dibangun tiang penyangga lantai dua.

Baca juga: 3 Jenazah Korban Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya

Tangkapan layar dari Tiktok @taman arfas pada Jumat (3/10/2025) : Tiktoker Taman Arfas komentari bentuk bangunan depan Ponpes Al Khoziny, sebelumnya, musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025)
Tangkapan layar dari Tiktok @taman arfas pada Jumat (3/10/2025) : Tiktoker Taman Arfas komentari bentuk bangunan depan Ponpes Al Khoziny, sebelumnya, musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) (Facebook)

Di tahun 2021, bangunan tingkat 4 dalam proses pengerjaan.

Warganet menyoroti bangunan itu karena tidak ada tiang penyangga di bagian teras atau balkon bangunan.

Tiang penyangga masih berupa kontruksi besi dan belum dicor.

Padahal di atasnya sudah ada bangunan lain.

Bahkan lantai 3 ke atas tidak lurus dengan lantai di bawahnya dan cenderung melebar ke arah jalan.

Tangkapan layar dari Google Maps/Tiktok @tamanarfas potret pembangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025)
Tangkapan layar dari Google Maps/Tiktok @tamanarfas potret pembangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) (Google Review via Kompas.com)

Baca juga: Gunakan Alat Berat, Petugas Temukan 2 Korban dari Bawah Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Tahun 2022, bangunan lima 5 terlihat jadi.

Tiang-tiang penyangga teras tiap lantai terlihat kecil.

"Tiang kecil banget," tulis warganet.

Proses pembangunan terus berlanjut sampai 2025.

ALAT BERAT DIKERAHKAN - Tampilan live alat berat mulai dikerahkan untuk membongkar puing Musala Ponpes Al Khoziny untuk mengevakuasi korban yang terjebak puing ditayangkan di posko Basarnas, Kamis (2/10/2025).
ALAT BERAT DIKERAHKAN - Tampilan live alat berat mulai dikerahkan untuk membongkar puing Musala Ponpes Al Khoziny untuk mengevakuasi korban yang terjebak puing ditayangkan di posko Basarnas, Kamis (2/10/2025). (TribunJatim.com/Ahmad Zaimul Haq)

Tiktoker @tamanarfas juga mengomentari bentuk bangunan Al Khoziny baik bangunan depan dan bangunan musala yang runtuh.

"Bagian inilah yang runtuh, ini bangunan baru, dengan tampilan atas yang aneh. Saya tidak paham dengan kontruksi ya, cuma sekilas saya sebagai orang awam, ini kayaknya kurang bagus," ucap Tiktoker @tamanarfas.

"Inilah tampilan depan Pondok Pesantren Al Khoziny, kita lihat dari depan, dari sini kelihatan bangunan pondok menjulang tinggi, menjulang tinggi cukup aneh buat saya, karena pondasi bawah di tepi jalan, tapi lantai 2, 3,4 itu melet ke atas jalan," ucap @tamanarfas.

"Kok bisa diijinkan oleh warga sekitar," 

"Bangunan ini awalnya pondasinya sebelah ini, dalam area dia. Begitu masuk lantai atas, ini udah masuk ke area umum. Lantai 3 lebih maju lagi," ucapnya.

Potret pembangunan ponpes Al Khoziny itu pun mendapat banyak komentar para warganet.

Baca juga: Semangat Hidup Bikin Taufan Selamat selama 3 Hari di Bawah Puing Ponpes Al Khoziny: Sadar Terus

Analisis Ahli ITS: Kegagalan Konstruksi

Muji menegaskan, penyebab utama ambruknya mushala adalah kegagalan konstruksi.

“Semua elemen struktur dinyatakan hancur mulai dari beton, pelat, hingga balok,” jelas Muji, Rabu (1/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Jenis keruntuhan yang terjadi, kata Muji, termasuk pancake collapse, di mana seluruh lantai runtuh menimpa satu sama lain.

Kondisi ini membuat proses evakuasi korban sangat sulit dilakukan.

Kondisi mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang runtuh pada Jumat (29/9/2025).
Kondisi mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang runtuh pada Jumat (29/9/2025). (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

Bangunan Terkoneksi dengan Gedung Sekitar

Muji menambahkan, bangunan musala ternyata memiliki keterhubungan dengan gedung-gedung lain di sekitarnya.

“Jadi ada sebagian elemen-elemen struktur yang mencantol, berhubungan, join, konek dengan beberapa gedung di sebelahnya,” katanya.

Meski demikian, ia menegaskan keruntuhan tidak sampai menarik bangunan lain secara keras.

“Alhamdulillah tidak sampai tertarik dengan keras sehingga langsung putus, tetapi ada yang bersandar ke gedung sebelah duduk di sisi hijau selatan,” terangnya.

Baca juga: Sosok Rafi Catur, Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sempat Ditentang Mondok oleh Keluarga

Risiko pada Proses Evakuasi

Kondisi mushala yang runtuh dan terhubung ke bangunan lain membuat tim evakuasi harus bekerja ekstra hati-hati.

“Ini menjadi konsen kita jangan sampai pada saat kita melakukan apabila pergerakan atau pengambilan struktur ini harus diamankan jangan sampai berdampak pada gedung sebelah,” jelas Muji.

Petugas SAR gabungan bersama ahli struktur terus berusaha mengevakuasi korban dengan berbagai teknik, termasuk melalui celah gorong-gorong dan jalur sempit yang sulit dijangkau.

“Kita masih fokus evakuasi korban. Kita tetap komando Basarnas baik itu lewat gorong-gorong, baik itu sesuatu yang sangat sulit mencapai korban, tapi kita akan bantu bila ada pertimbangan teknis akan kita sampaikan,” pungkasnya.

Berdasarkan analisis tim SAR gabungan dan pakar ITS, ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny dipicu oleh kegagalan konstruksi yang tidak mampu menahan beban sesuai kapasitasnya.

Keterhubungan struktur mushala dengan bangunan lain turut memperumit kondisi pasca-runtuh, baik dari sisi teknis maupun evakuasi.

MENINJAU - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar meninjau langsung proses evakuasi korban di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, pasca insiden ambruknya musala hingga memakan korban jiwa. Dalam kunjungan pada Selasa (30/9/2025) petang, secara khusus Menag berharap seluruh proses evakuasi berjalan lancar. 
MENINJAU - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar meninjau langsung proses evakuasi korban di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, pasca insiden ambruknya musala hingga memakan korban jiwa. Dalam kunjungan pada Selasa (30/9/2025) petang, secara khusus Menag berharap seluruh proses evakuasi berjalan lancar.  (TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra)

Tidak lagi ditemukan tanda kehidupan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan tidak ada lagi ditemukan tanda-tanda kehidupan dalam proses evakuasi korban ambruknya musala pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo.

Proses evakuasi hari keempat mulai menggunakan alat berat pada Kamis (2/10/2025).

Warga juga mengaku sudah mulai mencium bau anyir di lokasi ambruknya Ponpes Al Khoziny.

"Mulai tadi malam, setelah penemuan terakhir dalam kondisi selamat, itu kami rapat koordinasi tim Gabungan menyatakan menggunakan alat-alat yang canggih, ada yang menggunakan drone termal secara ilmu pengetahuan tidak lagi ditemukan tanda-tanda kehidupan," ucap Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dalam Breaking News KompasTV, Kamis (2/10/2025), dikutip dari kompas.tv.

"Kami masih memberi waktu kepada tim gabungan dari kemarin sore sampai tadi pagi. Bahkan tadi malam disterilkan lokasi supaya sunyi, di tengah kesunyian itu mudah-mudahan ada kedengaran, tanda-tanda kehidupan. Ternyata sampai tadi pagi tidak ada (tanda kehidupan)," imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut, diputuskan upaya evakuasi dilakukan dengan mengerahkan alat berat, dan tetap mengedepankan kehati-hatian.

"Akhirnya tim gabungan memutuskan untuk masuk tahap berikutnya, tahap evakuasi pencarian dengan menggunakan alat-alat berat. Tentu saja risikonya ini tidak mempertimbangkan lagi apabila yang masih selamat," jelasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved