Musim Hujan Tiba, Sungai Mbah Gepuk Dinormalisasi Untuk Cegah Banjir di Sidoarjo
Sungai Mbah Gepuk kerap menjadi penyebab banjir di kawasan Balonggabus dan Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo.
Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
Poin penting:
- Sungai Mbah Gepuk di Kecamatan Candi sering menyebabkan banjir karena pendangkalan dan posisinya lebih tinggi dari permukiman, sehingga air meluber ke rumah dan jalan warga.
- Bupati Subandi memantau langsung normalisasi sungai sepanjang ±4 km dengan alat berat, pembersihan lumpur dan tumbuhan liar, serta menargetkan penyelesaian normalisasi dalam satu bulan.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sungai Mbah Gepuk kerap menjadi penyebab banjir di kawasan Balonggabus dan Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur.
Utamanya saat musim hujan, sungai yang mengalami pendangkalan tidak mampu menampung air sehingga meluber ke permukiman penduduk.
Ketika banjir terjadi, rumah-rumah warga dan jalan kampung di sana tergenang. “Pernah banjirnya sampai seminggu baru kering,” kata M Khoiruman, ketua RT di Desa Balongdowo, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, banjir di sana akibat air sungai meluber. Karena sungai itu posisinya lebih tinggi dari kampung, potensi air meluber sangat tinggi mengakibatkan banjir.
Pihaknya berharap, pemerintah terus mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi banjir di sana. Seperti normalisasi sungai dan sebagainya, supaya banjir tidak terjadi.
“Atau setidaknya banjirnya tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu lama menggenang di permukiman warga,” harapnya.
Baca juga: Kuota Haji 2026 Sudah Ditetapkan, Ada 5 Kabupaten/Kota di Jatim Terbanyak, Sidoarjo Teratas
Bupati Sidoarjo Subandi turun langsung memantau proses normalisasi sungai yang sedang berjalan di sana. Dengan naik perahu, Subandi menyusuri sungai Mbah Gepuk dari Balongdowo sampai Kalipecabean, sekira empat kilometer.
Dari perahu, bupati melihat langsung kondisi sungai yang mengalami pendangkalan. Dia juga memantau sejumlah alat berat yang sedang bekerja melakukan pengerukan dalam program normalisasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo.
Alat berat bergerak membersihkan lumpur dan tumbuhan liar yang memenuhi permukaan sungai. Itu dilakukan agar sungai bisa kembali normal.
"Normalisasi kita lakukan untuk mengantisipasi banjir dengan intensitas hujan yang sudah turun. Kita berusaha terus gerak cepat, hari ini sudah 1,8 kilometer selesai dilaksanakan normalisasi," kata Subandi.
Bupati menegaskan bahwa daerah yang rawan terjadi banjir seperti di Kecamatan Tanggulangin, Taman, Candi dan Porong menjadi prioritas normalisasi. Diharapkan normalisasi bisa tuntas dalam satu bulan ke depan.
Baca juga: Gaji Dihentikan, Pegawai PPPK Sidoarjo yang Pesta Gay di Surabaya Disarankan Mengundurkan Diri
Sekarang ini, lanjut bupati, ada sembilan alat berat yang sudah beroperasi melakukan pembersihan sungai. Jika alat berat tersebut dirasa kurang maksimal, Subandi mengaku akan menyewa lagi untuk menambah alat berat.
"Karena waktunya ini sudah mepet. Ya kalau kurang alat berat mau tidak mau kita harus sewa. Supaya normalisasi bisa lebih maksimal," imbuhnya.
| Pengerjaan 14 Jalan Beton dan 2 Jembatan Sidoarjo dalam Proses, Subandi: Harus Selesai Tepat Waktu |
|
|---|
| Purbaya Santai Utang RI Tembus Rp9.138 Triliun, Sebut Tak Usah Panik: Kenapa Anda Khawatir? |
|
|---|
| Lapas Bondowoso Panen Perdana 45 Kg Sawi Hidroponik, Dikirim ke SPPG untuk Program MBG |
|
|---|
| Pegawai Suruh Teman Aniaya HRD karena Kesal Mau Dipecat, Tak Bisa Kerja Malah Terancam Penjara |
|
|---|
| Cuaca Ekstrem Picu Lonjakan ISPA di Jember, Balita Paling Rentan Terdampak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.