Pelayanan SPBU Shell di Jombang Masih Normal, Tak Terdampak Isu Kelangkaan dan PHK

Poin Penting : 

• Pelayanan SPBU Shell di Jombang masih terpantau normal
• Tidak ada kelangkaan semua jenis bbm masih tersedia
• Semua pekerja pun masih berkativitas seperti biasa dan tak terdampak PHK

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Di tengah isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan kabar pengurangan karyawan yang melanda sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di beberapa daerah, kondisi berbeda justru terlihat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

SPBU Shell yang berlokasi di Jalan Kapten P. Tendean No. 127, Pulo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, masih tampak beroperasi normal. 

Pengendara sepeda motor maupun mobil silih berganti mengisi bahan bakar, meski suasananya tidak seramai SPBU milik Pertamina.

Pantauan di lokasi pada Senin (22/9/2025), SPBU Shell satu-satunya di Kota Santri ini menunjukkan aktivitas pengisian BBM berlangsung lancar. 

Tiga orang petugas tampak bergantian melayani konsumen tanpa ada tanda-tanda penurunan pelayanan.

Baca juga: Pasca SPBU Swasta Diminta Beli BBM ke BUMN, Dirut Pertamina Imbau Harga Jual Tak Bebankan Konsumen

Tribun Jatim Network, mencoba melakukan upaya konfirmasi ke karyawan yang bertugas mengisi BBM kendaraan mengenai isu kelangsungan BBM, PHK hingga beralih berjualan makanan dan minuman di SPBU. 

Namun, oleh petugas yang berjaga mengisi BBM, awak media diarahkan menuju ruangan kantor untuk upaya konfirmasi. 

Setelah diarahkan menuju ruangan kantor, upaya konfirmasi kembali dilakukan ke petugas yang berjaga di kantor. 

Sempat meminta izin untuk wawancara, awak media diminta untuk menunggu beberapa saat karena petugas kantor yang berjaga hendak meminta izin terlebih dahulu. 

Setelah menunggu beberapa saat, salah satu petugas, keluar dari kantor untuk menemui awak media yang telah menunggu beberapa saat. Petugas tersebut memberikan alamat email untuk melakukan interview. 

Awak media yang menerima secarik kertas tertulis alamat email untuk interview, bertanya terkait situasi di SPBU Shell di Kabupaten Jombang. 

Salah satu karyawan yang enggan disebut namanya menyebut, hingga kini operasional SPBU Shell di Jombang tidak mengalami kendala. 

Baca juga: SPBU Swasta Kesulitan Dapat Stok BBM, Pegawainya Banting Setir Jualan Kopi dan Donat, Warga Prihatin

Menurutnya, isu kelangkaan maupun dampak penurunan ekonomi yang terjadi di daerah lain belum dirasakan di wilayah Kabupaten Jombang. 

“Kalau di kota-kota besar mungkin ada pengaruhnya. Tapi untuk di Jombang, sejauh ini Alhamdulillah masih normal,” ucapnya saat ditemui di sela bertugas pada Senin (22/9/2025). 

Fenomena karyawan SPBU Shell di beberapa kota besar yang beralih berjualan makanan di area pom bensin, juga belum ditemukan di Jombang. Aktivitas di lokasi hanya terbatas pada layanan pengisian bahan bakar seperti biasanya.

Terkait kabar adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah SPBU Shell, petugas tersebut menegaskan hal itu belum terjadi di Jombang. Semua pekerja masih aktif bertugas sesuai jadwal.

“Di sini masih aman, tidak ada karyawan yang dirumahkan. Pelayanan tetap berjalan seperti biasa,” tuturnya menutup percakapan.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell, BP, hingga VIVO mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM).

Kondisi ini membuat banyak konsumen mengeluh karena beberapa jenis bahan bakar tidak tersedia, terutama Shell V-Power, BP Ultimate, dan BP 922. 

Pengajuan impor BBM tambahan dari SPBU swasta sampai saat ini tidak direstui pemerintah karena sudah melebihi kuota impor yang diberikan.

Pemerintah mengaku telah menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta sebesar 10 persen dari total izin impor pada 2024 lalu.

"SPBU swasta sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya. Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan. Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter. Kemudian, di 2025 contohnya kami memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen. Berarti 1 juta 100 kiloliter," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Menurut Bahlil, jika SPBU swasta masih kekurangan stok BBM tetapi kuota impornya sudah tidak tersedia lagi maka bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam pengadaan BBM.