Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus DBD di Jombang Melonjak, 129 Warga Terinfeksi dalam 2 Bulan, Dinkes Ingatkan PSN Wajib Masif

Memasuki musim penghujan, Kabupaten Jombang kembali dihadapkan pada meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
DBD JOMBANG - Pasien yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat dirawat di RSUD Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Rabu (12/11/2025). Tentang Oktober hingga pertengahan November sudah ada 129 kasus DBD.  

Ringkasan Berita:

Laporan Wartawan Tribun jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Memasuki musim penghujan, Kabupaten Jombang kembali dihadapkan pada meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Dalam rentang Oktober hingga pertengahan November 2025, Dinas Kesehatan setempat mencatat 129 warga terinfeksi penyakit yang dibawa nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Lonjakan kasus paling besar terjadi pada Oktober, dengan jumlah mencapai sekitar seratus pasien. Memasuki November, hingga pertengahan bulan sudah ada 29 kasus baru.

Baca juga: Alasan Proyek Jalan Kedungdendeng-Jipurapah di Jombang Senilai Rp2 M Tertunda, Warga Masih Menanti

Warga yang terjangkit dirawat di berbagai layanan kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit pemerintah dan swasta. Beberapa di antaranya berada di Puskesmas Plumbongambang, Kecamatan Gudo, RS Hasyim Asy’ari Tebuireng, Kecamatan Diwek, RSNU Jombang, RS Pelengkap Jombang, RSK Mojowarno, RSUD Ploso dan RSUD Jombang

Di RSNU Jombang dan RS Pelengkap, tercatat masing-masing lima pasien. RSK Mojowarno menangani empat pasien, sementara RSUD Ploso menerima tiga pasien DBD.

Waspada Nyamuk Aktif Pagi Hari dan Pola Siklik DBD

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jombang, dr. Hexawan Tjahja Widada, M.KP, pemetaan tersebut meliputi seluruh fasilitas kesehatan yang menangani kasus DBD.

"Data ini mencakup semua pasien, baik yang dirawat di Puskesmas, rumah sakit pemerintah, maupun rumah sakit swasta," ucapnya dalam keterangan yang diterima TRIBUNJATIM.COM pada Selasa (18/11/2025).

Hexawan mengingatkan bahwa potensi peningkatan jumlah penderita masih besar. Curah hujan yang diperkirakan terus berlangsung hingga Desember 2025 dan Januari 2026 dianggap dapat mempercepat perkembangbiakan nyamuk.

Untuk mengantisipasi, Dinkes menggerakkan 34 Puskesmas guna melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan meningkatkan kampanye kebersihan lingkungan.

"Masyarakat harus tetap waspada. DBD tidak akan berkurang tanpa keterlibatan warga dalam menjaga lingkungan," ujarnya melanjutkan.

Hexawan menambahkan, nyamuk Aedes aegypti dapat bergerak hingga satu kilometer dan lebih aktif menggigit pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB - 10.00 WIB. Sosialisasi ke sekolah-sekolah pun digencarkan untuk mencegah penularan di lingkungan belajar.

Peningkatan kasus juga dirasakan RSUD Jombang. Pada Kamis (13/11/2025), delapan pasien DBD masuk ke rumah sakit tersebut, sebagian besar anak-anak. Dua di antaranya bahkan harus dirawat di ruang ICU.

Baca juga: Kisah Wanita di Jombang Terjebak Utang Pinjol Rp 65 Juta hingga Berhenti Bekerja, Akun Dipakai Teman

Direktur RSUD Jombang dr. Puji Umbaran menyebut perubahan cuaca sangat memengaruhi jumlah kasus yang masuk.

"Setiap musim hujan, populasi nyamuk biasanya meningkat dan berdampak pada jumlah pasien. Meski saat ini kasusnya lebih rendah dibanding musim kemarau, kewaspadaan tetap kami tingkatkan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved