Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Akibat Cuaca Ekstrem di Madura, Produksi PT Garam Anjlok, Target Jauh dari Harapan

Cuaca hujan di seluruh wilayah di Madura, Jawa Timur mengakibatkan produksi PT Garam anjlok

Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Hanggara Pratama
PRODUKSI GARAM - PT. GARAM saat memproduksi garam tahun ini. Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Madura sejak awal Oktober membuat produksi garam milik PT Garam (Persero) terpuruk, Minggu (26/10/2025). 

Poin Penting : 

  • Cuaca hujan di seluruh wilayah di Madura, Jawa Timur mengakibatkan produksi PT Garam anjlok
  • Target produksi garam sebesar 150 ribu ton baru terealisasi sekitar 81 ribu ton
  • Curah hujan tinggi membuat penguapan di tambak tidak maksimal

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Pratama 

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Produksi PT Garam (Persero) terpuruk akibat produksi menurun. 

Hal ini disebabkan Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Madura sejak awal Oktober, Minggu (26/10/2025).

Musim penghujan yang datang lebih cepat dari prediksi membuat sebagian besar tambak garam di tiga kabupaten, termasuk Kabupaten Sampang belum sempat mencapai hasil maksimal.

Meski kondisi cuaca tak bersahabat, PT Garam masih berusaha mempertahankan produksi di sejumlah lokasi. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan hasilnya jauh dari target.

"Tahun ini hasilnya memang tidak sebaik tahun lalu. Kami tetap berproduksi, tetapi intensitas hujan tinggi membuat kristalisasi garam terganggu," kata Humas PT Garam, Miftahol Arifin.

Baca juga: Cuaca Tidak Mendukung, PT Garam Sampang Tunda Produksi dan Fokus Perawatan Lahan

Menurut Miftahol, dari target produksi sebesar 150 ribu ton, hingga kini baru terealisasi sekitar 81 ribu ton. 

Angka tersebut bahkan belum mencapai 60 persen dari total target tahunan.

"Dengan curah hujan seperti ini, proses penguapan di tambak hampir tidak bisa maksimal, air asin tidak sempat mengering menjadi kristal," terangnya.

Berdasarkan data PT Garam, empat lokasi pegaraman di Madura menghasilkan produksi yang timpang.

Baca juga: BPBD Jatim Gelar Operasi Modifikasi Cuaca, Semai 4 Ton Garam Antisipasi Cuaca Ekstrem

Dua wilayah di Kabupaten Sumenep hanya mampu menyumbang 34,5 ribu ton, Pamekasan sekitar 38,6 ribu ton, dan Sampang hanya 7,8 ribu ton.

Kondisi ini membuat perusahaan pelat merah tersebut harus melakukan penyesuaian strategi produksi dan menyusun langkah mitigasi untuk mencegah kerugian lebih besar.

"Kami berharap cuaca segera membaik agar sisa lahan yang masih bisa digunakan dapat dioptimalkan. Kalau hujan terus turun, produksi otomatis berhenti total," tuturnya.

Selain berdampak pada hasil produksi nasional, penurunan ini juga dikhawatirkan memengaruhi pasokan garam konsumsi dan industri dalam negeri, mengingat Madura selama ini menjadi salah satu pusat produksi terbesar di Indonesia.

"Kami berharap cuaca berpihak agar produksi bisa kembali stabil," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved