Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Musisi Piyu Padi: Kalau Bisa Memutar Waktu, Saya Ingin Mulai Investasi Sejak Lulus SMA

Bukan sekadar musisi, Piyu juga seorang investor yang telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia finansial

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Rifky Edgar
MUSISI DAN INVESTASI - Penampilan Piyu Padi saat menghibur mahasiswa dalam kegiatan Financial Literacy For Youth yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang di Universitas Brawijaya (UB) pada Senin (6/10/2025). 

Poin Penting : 

  • Salah satu musisi kawakan Satriyo Yudi Wahono atau yang lebih dikenal sebagai Piyu Padi ternyata punya impian terpendam
  • Piyu juga seorang investor yang telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia finansial
  • Kisah itu ia bagikan di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dalam kegiatan literasi keuangan yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang pada Senin (6/10/2025)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Siapa yang tak tahu Satriyo Yudi Wahono atau yang lebih dikenal sebagai Piyu Padi.

Salah satu musisi kawakan ini ternyata menyimpan kisah lain yang tak banyak diketahui publik. 

Bukan sekadar musisi, Piyu juga seorang investor yang telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia finansial.

Kisah itu ia bagikan di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dalam kegiatan literasi keuangan yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang pada Senin (6/10/2025). 

Dengan gaya santai namun penuh makna, Piyu membuka cerita tentang bagaimana ia memandang pentingnya investasi, bahkan berharap bisa memulainya lebih dini.

Baca juga: Jatim Dinobatkan Daerah Peduli Iklim Investasi di Harmones14 KompasTV, Khofifah: Bukti Kerja Bersama

"Kalau bisa memutar waktu, saya ingin sejak lulus SMA sudah mulai investasi,"

"Dulu saya pikir investasi itu harus punya uang banyak dulu, padahal tidak harus begitu," ucapnya.

Piyu menceritakan, Investasi pertamanya bermula dari tahun 1997.

Saat Piyu muda bekerja sebagai kru band Dewa 19

Dari hasil jerih payah itu, ia membeli gitar Gibson Les Paul Custom seharga Rp 2,35 juta.

Harga yang kala itu terasa mahal, namun siapa sangka, gitar yang menjadi saksi awal karier musiknya kini bernilai hingga Rp 40 juta.

"Kalau dihitung-hitung, nilainya naik lebih dari seratus persen,"

"Saya baru sadar, ternyata beli sesuatu yang punya nilai bisa juga jadi investasi," ujarnya.

Pengalaman sederhana itu menjadi titik awal kesadarannya tentang nilai aset. 

Baca juga: Pemkab Pasuruan Beri Beasiswa Bidan dan Perawat, Gus Shobih: Investasi Masa Depan

Setelahnya, Piyu baru benar-benar menapaki dunia investasi sesungguhnya.

Tepatnya pada tahun 2000, saat itu Padi meraih kesuksesan besar lewat album pertamanya yang terjual lebih dari 800 ribu copy dalam enam bulan..

Dari hasil penjualan album itu, ia membeli tanah dan membuka deposito. 

Lalu, dari album kedua yang terjual hingga dua juta copy, ia memutuskan membangun studio rekaman. 

Bukan hanya untuk Padi, tapi juga untuk musisi lain yang ingin berkarya.

"Saya ingin punya pasif income. Studio itu akhirnya jadi sumber penghasilan bahkan ketika saya tidak manggung," terangnya.

Seiring waktu, Piyu tak berhenti belajar. 

Ia mencoba berbagai instrumen investasi, mulai dari reksadana dolar hingga properti apartemen yang ia sewakan dengan imbal hasil 10–15 persen. 

Tapi perjalanan itu tak selalu mulus.

Tahun 2008, krisis global melanda. 

Nilai reksadana yang ia miliki anjlok hingga rugi 70 persen. 

Namun dari peristiwa itu, ia justru mendapat pelajaran berharga tentang pentingnya memahami risiko.

"Saya sempat kaget. Tapi dari situ saya belajar pentingnya tahu apa yang kita beli,"

"Saya tarik sebagian uang yang 30 persen itu, lalu beli saham Bumi di harga Rp 725. Saya tunggu sampai naik ke Rp 2.500. Dari situ saya baru benar-benar mengerti nikmatnya investasi jangka panjang," ungkapnya.

Sayangnya, perjalanan itu sempat kembali diuji. Tahun 2009, ia terjun ke dunia forex dan kehilangan sekitar 25 ribu dolar AS.

Alih-alih menyerah, pengalaman itu membuatnya semakin disiplin dan berhati-hati.

"Disitu masih ada campur tangan teman, lalu saya pikir, kenapa nggak saya pantau sendiri saja. Kalau rugi, biar rugi karena keputusan saya sendiri," ujarnya.

Di hadapan mahasiswa, Piyu berpesan agar generasi muda tidak takut memulai berinvestasi, asalkan dilakukan dengan pemahaman yang benar. 

Menurutnya, memilih saham dengan risiko rendah seperti blue chip bisa menjadi langkah awal yang aman.

"Yang penting jangan jadi trader kalau belum punya penghasilan tetap. Sisihkan sebagian, dan investasikan dengan bijak," pesannya.

Bagi Piyu, musik dan investasi memiliki kesamaan filosofi. Keduanya membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan disiplin.

"Investasi bukan cuma soal uang, tapi soal waktu dan ilmu. Dan semakin cepat kita mulai, semakin besar manfaatnya," tandasnya.

Usai memberikan edukasi kepada mahasiswa, Piyu sempat menghibur dengan membawakan sejumlah lagu Padi seorang diri.

Diiringi dengan gitar akustik, Piyu sukses mendobrak dengan lagu-lagu seperti Harmoni hingga Begitu Indah.

Penampilannya itu menutup kegiatan yang digelar di Gedung Samantha Krida UB itu.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved