Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Euis Menantu Haji Sahroni Suka Pamer Uang Sebelum Tewas 1 Keluarga, Kerabat: Inginnya Senang-senang

Sosok Euis Juwita Sari, menantu Haji Sahroni, korban tewas satu keluarga di Indramayu kini ramai dikulik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok Euis
PEMBUNUHAN 1 KELUARGA - Foto semasa hidup Euis bersama suaminya Budi, anak Haji Sahroni. Mereka adalah satu keluarga di Indramayu yang tewas dan dikubur dalam satu lubang. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Euis Juwita Sari, menantu Haji Sahroni, korban tewas satu keluarga di Indramayu kini ramai dikulik. 

Gaya hidup Euis semasa hidup juga diungkap kerabatnya. 

Hal ini juga terlihat dalam postingannya di media sosial. 

Diketahui, Euis merupakan istri dari anak Sahroni, Budi Awaludin (45).


Usianya 40 tahun berasal dari Tangerang 

Ia memiliki dua anak, R 6 tahun dan B masih 8 bulan. 

Euis merupakan satu dari lima jasad yang ditemukan terkubur dekat pohon nangka halaman rumah Sahroni di kawasan Poman, Indramayu, Jawa Barat. 

Jasad satu keluarga ini ditemukan pada Senin (1/9/2025). 

Euis tidak bekerja, ia hanya membantu suaminya jualan di toko sembako samping rumah. 

Namun begitu menurut kerabatnya, Roemah (57) Euis memiliki gaya hidup berbeda dibanding Sahroni dan Budi, seperti dilansir dari TribunBogor.

Baca juga: Tangis Warga saat Pemakaman 5 Jasad Sekeluarga di Indramayu, Kerabat Ungkap Wasiat Sahroni

Sahroni diketahui seorang pensiunan yang kini menjadi pengusaha sarang walet dan kontrakan. 

Sehari-hari, Sahroni rajin ke masjid. 

Sementara Euis lebih suka berkumpul dengan teman-temannya. 

"Euis itu pengennya tuh seneng-seneng bae sama temen-temennya itu. Makan-makan, traktir mi ayam, atau nasi," kata Ema. 

Dilihat dari akun media sosialnya, Euis sering memamerkan uang lewat postingan foto dan video di TikTok.

Baca juga: TERBONGKARNYA Misteri Kematian Kakek, Anak, Menantu & 2 Cucu di Indramayu: Usai 7 Jam Tamu Menunggu

Seperti postingan 6 Mei 2025, ia mengunggah sebundel uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. 

"Memilih diam itu lebih baik, daripada kita harus berperang dengan ego dan emosi orang lain. 

Ikhlaskan saja orang lain mau memandang kita baik atau buruk. 

Karena seseorang yang sudah berpikir negatif tentang kita tidak akan pernah melihat sisi baik dari apapun yang kita lakukan selama ini," tulis Euis dalam keterangan postingan. 

Selain itu Euis juga sering menulis kalimat-kalimat galau sambil pamer uang. 

"lebih takut liat masa lalu.. melebihi takut liat setan
air mata kita lebih di hargai, di tangan orang mencintai kita setulus hati," tulis Euis. 

"Pelukan sesaat bisa melepas lelah tapi berpelukan dalam waktu yang lama bisa melepas segalanya," tulis Euis.


Suami Euis, Budi diketahui pernah bekerja di bidang perbankan. 

Dulu Budi bekerja di sebuah bank, kemudian dia memutuskan menjadi wirausaha dengan membuka toko sembako di samping rumah. 

"Kalau Pak Budi awalnya sempat kerja sebagai perbankang di bank. Terakhir itu mas Budi usaha sembako, grosiran," kata keponakan Sahroni, Niko Hadimulya. 

Sementara Euis hanyalah sebagai ibu rumah tangga yang membantu Budi di toko.

Baca juga: Ema Saksi Pertama Penemu Jasad 5 Anggota Keluarga Sahroni Syok Lihat Kaki, 1 Hal Janggal soal Mobil

Di sisi lain, Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan bahwa polisi sudah meningkatkan status kasus satu keluarga tewas dari penyelidikan ke penyidikan. 

"Dikarenakan penyidik menemukan ada peristiwa pidana," katanya. 

Polisi juga sudah memeriksa beberapa orang saksi. 

Sudah diperiksa beberapa saksi, awal lima dari pelapor, ditambah beberapa orang yang kemungkinan akan terus bertambah," katanya. 

Tarno mengatakan penyidik mengumpulkan barang bukti berupa ember, cangkul, lalu seprei dan terpal yang terdapat bercak darah. 

"Barang bukti selanjutnya ada beberapa tambahan, tapi belum bisa kami publikasikan," katanya.

 

Kasus kematian satu keluarga yang terdiri dari 5 orang di Indramayu, Jawa Barat hingga saat ini belum terungkap. 

Beredar informasi kalau tetangga sempat melihat ada mobil pick up yang sempat terparkir di rumah korban.
Momen itu terjadi sebelum jasad satu keluarga itu ditemukan pada Senin (1/9/2025). 

Tetangga korban, Ami mengatakan kalau warga sekitar sempat mencurigai mobil pick up yang sempat berada di rumah korban. 

Mobil itu ada di sekitar TKP hanya beberapa hari sebelum korban ditemukan terkubur. 

"Ada kesaksian warga, waktu Subuh pas Sabtu kalau nggak salah ada mobil pick up dua. Sekitar 3-4 hari (lalu)," katanya.

Baca juga: Tangis Warga saat Pemakaman 5 Jasad Sekeluarga di Indramayu, Kerabat Ungkap Wasiat Sahroni

Setelah itu, beberapa hari kemudian tetangga menemukan Sahroni sudah terkubur bersama anak, menantu dan kedua cucunya. 

"Korbannya dikubur jadi satu di dalam rumah, di bawah pohon nangka," kata Ami lagi. 

Rupanya mobil pick up diduga memang sering keluar masuk rumah Sahroni. 

Sebab Sahroni memiliki usaha sarang burung walet sementara Budi memiliki 
usaha sembako. 

Keduanya diketahui sama-sama pernah bekerja sebagai pegawai bank. 

Kegiatan sehari-hari mereka sering diposting di akun TikTok Euis, menantu Sahroni. 

Euis beberapa kali memposting video mobil pick up di sekitar rumahnya. 

Mobil itu terlihat mengantar barang dagangan Budi. 

Bahkan pada tahun 2023 lalu, mobil pick up terlihat masuk ke dalam garasi rumah mereka. 

Mobil itu masuk melalui pintu belakang, di mana jadi lokasi kelima jasad itu terkubur. 

Tampak mobil pick up itu berpelat nomor E 8093 PT dan berwarna putih. 

Mobil itu terlihat hendak keluar dari dalam garasi rumah itu.

Baca juga: Cinta Segitiga Berujung Maut, Masih Suka Mantan Istri, Pria di Lumajang Bunuh Pemuda Pakai Celurit


Euis pun terus menyorot mobil itu hingga akhirnya keluar. 

Tidak ada caption apapun yang ditulis Euis, ia hanya menambahkan lagu Someone Like You di video itu. 

Entah mobil itu sama atau tidak dengan pick up yang dilihat oleh warga. 

Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno membenarkan kalau korban memiliki usaha sarang burung walet. 

"Kebetulan di belakang rumah masih luas juga, ada gedung sarang burung walet juga di bawah pohon itu," ucapnya. 

Sudah naik penyidikan, kata dia, polisi saat ini telah memeriksa sebelas saksi. 

Para saksi itu terdiri dari warga, keluarga, hingga mantan karyawannya. 

"Kami sudah meminta keterangan beberapa orang, warga, termasuk kerabatnya. Tim masih melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus ini," ucap Tarno.


Setelah lima jasad ditemukan, warga juga menemukan mobil sedan milik Sahroni. 

Mobil itu terparkir di pinggir jalan, cukup jauh dari rumah Sahroni. 

Dari informasi di akun Facebook Pamanukan Pantura Istimewa, mobil tersebut kabarnya sempat bolak-balik pada pukul 00.45 Wib dan 00.47 Wib. 

Selang beberapa jam kemudian atau setelah subuh, mobil sedan itu ditemukan warga terparkir di pinggir jalan Blok Kepuh,  

Desa Babadan, Kecamatan Sindang.
Terkait dengan penemuan mobil milik korban, pihak kepolisian mengurai tanggapan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved