Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Luqman Kuli Bangunan sempat Dicibir Buka Lapak Baca Buku Gratis: Wawasanmu Kan Kurang?

Seluruh operasional lapak berasal dari dana pribadi Luqman hasil kerja sebagai kuli bangunan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/AKHMAD DHANI
LAPAK BACA BUKU - Aktivis literasi yang juga kuli bangunan, Muhammad Luqman (39), membuka lapak baca buku gratis di kawasan Car Free Day, Jalan Yos Soedarso, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (14/9/2025). 

Namun, terkadang Amirun terpaksa absen ketika jembatan menuju sekolah tergenang banjir.

"Kadang tak masuk sekolah karena banjir sepaha, padahal aku sangat ingin ke sekolah," ujarnya.

Airun, seorang siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 004 Sungai Limau, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Senin (11/7/2025).
Airun, seorang siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 004 Sungai Limau, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Senin (11/7/2025). (Kompas.com/Cynthia Lova)

Guru Agama Islam SDN 004, Ratna Wati mengatakan, awalnya sekolah tidak memberi izin bagi siswa yang absen.

Namun, setelah meninjau langsung kondisi lapangan, para guru memahami hambatan yang dihadapi.

"Jalannya tidak ada aspal. Kalau hujan licin, ada sungai-sungai yang jembatannya cuma kayu. Anak-anak bisa terpleset atau terbawa arus kalau memaksakan diri," katanya.

Sekolah kini memberi dispensasi bagi siswa yang terhambat cuaca.

Materi pelajaran tetap dikirimkan melalui WhatsApp ke orang tua agar anak-anak bisa belajar di rumah.

Sittiara menegaskan pentingnya literasi bagi siswa di perbatasan.

Ia pun menyambut baik donasi buku dari Kompas.com melalui program Jagat Literasi 'Ekspedisi Kata ke Nyata' yang digelar untuk memperingati ulang tahun ke-30.

"Literasi itu besar manfaatnya. Bukan sekadar membaca buku, tapi juga mengamati lingkungan dan mengutarakannya," ujar Sittiara.

Baca juga: Tuding SPBU Sudah Isi Pertamax Bercampur Air ke Motornya, Pelanggan Kini Dipolisikan Pengelola

Ia mengungkapkan, tahun ini rapor pendidikan di SDN 004 sudah hijau semua, baik literasi maupun numerasi.

Ratna menambahkan, literasi membantu anak-anak melihat dunia lebih luas.

"Bagi kami, literasi itu penting karena anak-anak bisa melihat dunia dari membaca," katanya.

Selain membaca, para siswa juga dilatih untuk menceritakan kembali isi bacaan dan tampil di muka umum.

"Apa yang mereka baca, mereka bisa sampaikan kembali, kebebasan berliterasi mereka sendiri," timpal Sittiara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved