Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Luqman Kuli Bangunan sempat Dicibir Buka Lapak Baca Buku Gratis: Wawasanmu Kan Kurang?

Seluruh operasional lapak berasal dari dana pribadi Luqman hasil kerja sebagai kuli bangunan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/AKHMAD DHANI
LAPAK BACA BUKU - Aktivis literasi yang juga kuli bangunan, Muhammad Luqman (39), membuka lapak baca buku gratis di kawasan Car Free Day, Jalan Yos Soedarso, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (14/9/2025). 

"Buku di rumah ada, tetapi sejak gabung komunitas jadi pengin buka lapak buku, akhirnya inisiatif beli banyak buku murah di toko daring. Ngelapak itu pengin berbagi pemahaman (literasi)," ujar Luqman saat berbincang dengan Kompas.com.

Menurut berbagai referensi yang dia baca, jika bacaan tidak dielaborasi atau diobrolkan dengan orang lain, maka pemahaman di otak tidak akan bertahan lama.

"Selain itu juga membantu saya untuk belajar komunikasi dengan orang."

"Karena wawasan yang luas mempermudah kita mengobrol banyak hal dengan orang," ujar pria berusia 39 tahun ini.

Dia sengaja meluangkan waktu setiap hari Minggu untuk membuka lapak baca.

Seluruh operasional lapak berasal dari dana pribadi Luqman hasil kerja sebagai kuli bangunan.

"Pembiayaan mandiri saja sih. Awalnya memang berat, tetapi syukurnya buku di bazar online itu murah, jadi bisa beli banyak untuk mengisi lapak," ucapnya.

Baca juga: Imbas Injak Murid & Bawa ke Tukang Urut, Guru SMAN Kini Dinonaktifkan setelah Digeruduk Wali Murid

Adapun tantangan dihadapi Luqman bukan soal biaya, tapi pengusiran oleh oknum tertentu.

Ketika lapak buku tersebut baru berjalan satu bulan, mereka sempat diusir.

"Awalnya di dekat Hotel Dandang Tingang, akhirnya disuruh pindah ke tempat lain, seperti sekarang, di depan TVRI."

"Saya khawatir hal seperti ini terjadi lagi," ujar pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur ini.

Dorongan terbesar Luqman membuka lapak buku tak lain untuk berbagi pengetahuan.

Dia tak khawatir mengeluarkan uang demi berbagi bacaan.

Meski begitu, dia sempat dicibir oleh temannya sesama pekerja serabutan lantaran punya niat terlalu tinggi.

"Ada temanku dari Jakarta, orangnya belagu banget. Dia bilang 'Man, lu kan orang cuci tandon, terus gelar buku di situ, apa enggak menyimpang?'. Itu waktu bulan kedua saya gelar lapak buku," curhat Luqman.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved