Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah Bayar Rp100 Ribu ke Bripka E, Warga Tertipu Ternyata SKCK Palsu, Waspadai Ciri-cirinya

Temuan SKCK palsu ini lantas menjadi viral di media sosial dan netizen pun meminta usut tuntas temuan tersebut.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA - Tribun Jabar
TERTIPU SKCK PALSU - Ilustrasi Kantor Polrestabes Makassar. Belum lama ini media sosial digegerkan dengan dugaan adanya SKCK palsu yang melibatkan seorang oknum polisi di Makassar. 

Camat Krayan Induk, Roni Firdaus menyebut, warga harus berjuang menembus jalanan berlumpur menuju Bandara Long Bawan.

"Kalau dari Long Bawan, tinggal naik pesawat sekitar Rp500.000 ke Nunukan," kata Roni, Selasa (16/9/2025).

"Kalau yang dari wilayah Krayan Selatan, Krayan Timur, dan Krayan Barat, mereka harus bermalam di hutan, menginap lagi di Long Bawan, baru terbang ke Nunukan," jelasnya, melansir Kompas.com.

Transportasi darat di Krayan juga jauh lebih mahal.

"Antar Kecamatan saja bedanya sudah Rp500.000," tambahnya.

Selain itu, kapasitas pesawat perintis terbatas, hanya sekitar 10 penumpang.

Oleh karena itu, sebagian peserta PPPK terpaksa menumpang pesawat TNI dari Tarakan–Krayan.

Lalu mereka melanjutkan perjalanan ke Nunukan menggunakan kapal cepat.

PERJUANGAN DAPAT SKCK - Antrean peserta PPPK Paruh Waktu 2025 di Mako Polres Nunukan untuk SKCK sebagai dasar pemberkasan dan mendapat nomor induk PPPK.
PERJUANGAN DAPAT SKCK - Antrean peserta PPPK Paruh Waktu 2025 di Mako Polres Nunukan untuk SKCK sebagai dasar pemberkasan dan mendapat nomor induk PPPK. (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

Bagi warga Krayan yang sudah panen padi, biaya perjalanan mungkin bisa dipenuhi.

Namun, bagi yang belum panen, mereka harus mencari pinjaman uang ke kerabat.

"Paling sedikit habis Rp3 juta. Itu kalau perjalanan normal dari Bandara Long Bawan ke Bandara Nunukan."

"Tapi, kan, ada yang lewat Tarakan dengan pesawat TNI, ada juga yang lewat Malinau," ujar Roni.

Prihatin dengan kondisi tersebut, Roni bahkan mempersilakan sekitar 20 peserta PPPK asal Krayan menginap di rumahnya yang berada tak jauh dari Mapolres Nunukan.

"Semoga perjuangan mereka tidak sia-sia. Ini tentang masa depan para honorer."

"Kita masih terus berharap keadaan perbatasan negara menjadi perhatian khusus," kata Roni.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved