Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Beri Hukuman Keji ke Siswa SD yang Tak Ikut Upacara, Korban Sempat Bicara Sendiri Sebelum Tewas

YN mengumpulkan RT dan sembilan teman karena tidak mengikuti geladi upacara yang dijadwalkan pada hari Sabtu dan tidak masuk sekolah di hari Minggu.

Editor: Torik Aqua
Dokumen Humas Kemenkeu via KOMPAS.com
ANIAYA - Ilustrasi siswa SD mengikuti kegiatan di sekolah. Guru tega menghantam kepala muridnya menggunakan batu, jadi hukuman untuk siswa yang tak ikut geladi upacara. 

Namun FSGI mencatat terjadi lonjakan kasus kekerasan di satuan pendidikan hingga 100 persen hingga September.

Data FSGI menunjukkan bahwa mayoritas kasus terjadi dijenjang pendidikan SMP/MTs (36 persen), disusul SMA (28 persen), SD/MI (33,33 % ), SMA (22 % ) dan SMK ( 14 % ). 

Dari jumlah tersebut, 66,66 % % kasus terjadi pada satuan pendidikan di bawah kewenangan Kemendikbudristek dan 33,33 % terjadi di satuan pendidikan di bawah kewenangan Kementerian Agama. 

"Total jumlah pelaku mencapai 48 orang dan anak korban mencapai 144 peserta didik," katanya. 

Meskipun Kementerian Agama hanya 33,33 % , namun kasusnya kekerasan fisik yang terjadi, menimbulkan kematian 4 orang peserta didik sehingga rata-rata ada peserta didik yang meninggal per 2 bulan karena kekerasan fisik di lingkungan Pondok pesantren.  

"Sedangkan di satuan pendidikan di bawah Kemendikbudristek tercatat ada 3 peserta didik meninggal dunia karena kekerasan fisik," ungkapnya. 

Dari 36 kasus, FSGI mencatat ada setidaknya 4 jenis kekerasan dengan kasus tertinggi adalah kekerasan fisik (55,5 % ), Kekerasan seksual (36 % ), kekerasan Psikis (5,5 % ), dan kebijakan yang mengandung kekerasan (3 % ). 

Sedangkan Pelaku kekerasan di satuan pendidikan yang tertinggi justru dilakukan oleh peserta didik, dengan pelaku yang merupakan teman sebaya (39 % ) dan kakak senior (8 % ), jika digabungkan mencapai 47 % .  

Sementara yang pelakunya kepala sekolah/pimpinan ponpes (14 % ); Guru (30,5 % ) dan pembina pramuka (5,5 % ) dan pelatih ekskul 3 % . 

Kejadian terbanyak di  Jawa Timur yaitu 8 kasus (22,22 % ) disusul Jawa Tengah dan Jawa Barat masing-masing 5 kasus  atau 13.88 % . 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved