Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Firasat Jumiati Pedagang Mie Ayam Minta Pelanggan Buru-buru Makan, Pembeli Pergi Langsung Longsor

Seorang pedagang mie ayam mendapatkan firasat sebelum bencana terjadi, yakni meminta para pembelinya untuk menjauhi area tertentu.

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
KOMPAS.com/Dian Ade Permana
LONGSOR - Rumah dan warung milik Jumiati di Muludan Desa Tlompakan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang rusak karena longsor. Jumiati punya firasat sebelumnya. 

"Ada yang retak kecil, ada yang besar. Karena itu berniat memanggil tukang," kata Jumiati.

"Terus terang belum bisa berpikir untuk selanjutnya, tapi bersyukur tidak ada korban dalam kejadian ini. Kemarin dari BPBD dan pihak desa sudah kesini meninjau longsor," ujarnya.

Karena rumah yang ditempati rusak parah, Jumiati, suami, dan neneknya untuk sementara mengungsi ke rumah kerabatnya.

"Cari tempat yang aman dulu, karena juga masih hujan takut kalau ada longsor lagi," kata dia.

Baca juga: Istri Tak Tahu, Siasat Yudi Jual Bayinya Rp 25 Juta, sudah Pergi Jauh Cuma Dapat Bagian Rp 8 Juta

Sementara Ketua RW 6 Muludan Desa Tlompakan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Raminto mengatakan warga bergotong royong membersihkan material akibat longsor.

"Karena dari warga tidak ada dana kas untuk bencana, kami berharap ada bantuan pemerintah," ujarnya.

Raminto mengungkapkan di wilayahnya terhitung rawan bencana longsor karena faktor geografis.

"Beberapa waktu lalu juga ada longsor cukup parah hingga menutup saluran irigasi," paparnya.

Desa Tlompakan merupakan salah satu desa di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dengan ketinggian rata-rata sekitar 467 meter di atas permukaan laut.

Wilayah ini memiliki bentang alam perbukitan dan lahan miring yang sebagian besar dimanfaatkan untuk pertanian.

Curah hujan di Kecamatan Tuntang tergolong tinggi, mencapai lebih dari 3.000 mm per tahun dengan lebih dari 140 hari hujan, sehingga tanah di daerah ini tergolong labil dan rentan terhadap pergerakan.

Masyarakat Desa Tlompakan umumnya bermata pencaharian sebagai petani, dan permukiman banyak berdiri di dekat area lereng atau talud yang menjadi batas antara lahan pertanian dan kawasan pemukiman.

Kombinasi antara kondisi tanah miring, curah hujan tinggi, serta tata ruang yang kurang memperhatikan stabilitas lereng menjadikan desa ini cukup rawan terhadap bencana tanah longsor.

Faktor utama penyebab longsor di wilayah ini adalah intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.

Kondisi drainase yang kurang baik dan vegetasi yang tidak cukup kuat menahan tanah juga berperan memperburuk situasi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved