Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Daftar Utang dan Bunga Kereta Whoosh yang Harus Diangsur ke China, Luhut: Bermasalah Sejak Awal

Bahkan mantan menteri era Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku Whoosh sudah bermasalah sejak awal.

Editor: Torik Aqua
Instagram @keretacepat_id
DAFTAR UTANG - Ilustrasi kereta cepat Whoosh. Daftar utang kereta cepat Whoosh yang harus dicicil ke Cina. 

Jepang dulu menawarkan bunga 0,1 % per tahun, jauh lebih rendah dari China (2 % ).
 
-Cost Overrun (Pembengkakan Biaya)

Tambahan biaya: US$ 1,2 miliar.

60 % ditutup dari utang baru (bunga >3 % ).

40 % ditutup dari tambahan modal konsorsium.
 
-Pembagian Beban Cost Overrun

60 % : ditanggung konsorsium Indonesia.

40 % : ditanggung konsorsium China.
 
-Restrukturisasi Utang

PT KCIC kesulitan membayar pokok + bunga.

Danantara (lembaga pengelola investasi Indonesia) dan CDB sedang negosiasi ulang agar cicilan bisa lebih ringan.

Luhut sebut Whoosh bermasalah sejak awal

Setelah tak lagi menjabat menteri kabinet, Luhut yang kini menempati posisi Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengakui secara terbuka bahwa proyek kereta cepat sudah bermasalah sejak awal perencanaan.

"Saya sudah bicara dengan China karena saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya terima sudah busuk itu barang. Kemudian kita coba perbaikin, kita audit, BPKP, kemudian kita berunding dengan China," beber Luhut dalam acara "1 Tahun Prabowo-Gibran" di Jakarta, belum lama ini.

Soal beratnya beban utang dan bunga yang harus ditanggung BUMN Indonesia yang terlibat di proyek KCJB, menurut Luhut, hal itu sudah masuk dalam negosiasi dengan pihak China dan saat ini tinggal menunggu keputusan presiden.

"Dan China mau untuk melakukan. Tapi kemarin pergantian pemerintah agak terlambat. Sehingga sekarang perlu nunggu Keppres (Keputusan Presiden) supaya timnya segera berunding, dan sementara China-nya sudah bersedia kok, enggak ada masalah," katanya.

Lebih lanjut Luhut menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto akan menerbitkan Keppres untuk menyelesaikan persoalan utang Kereta Cepat Jakarta Bandung kepada China.

Penerbitan Keppres juga berkaitan dengan restrukturisasi utang KCIC.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved