Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Amalia Terpaksa Mandi Pakai Air Isi Ulang karena PAM Mati Berhari-hari, Tagihan Naik Rp 20 Ribu

Warga di Jakarta Pusat terpaksa mandi dan masak pakair air isi ulang karena PAM Jaya tak mengalir berhari-hari.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
Kompas.com/ Ruby Rachmadina
AIR PAM MATI - Warga di Jalan Percetakan Negara, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, mengeluhkan air PAM Jaya yang tidak mengalir sejak Jumat (31/10/2025) malam. Hingga Minggu (2/11/2025), aliran air belum kembali normal dan membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. Ada yang mandi dan masak pakai air isi ulang. 

Gangguan distribusi mulai terasa sejak Jumat malam pukul 19.00 WIB karena proses penghentian dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Distribusi Air Mati Seharian, Warga Gresik Terpaksa Beli Galon Isi Ulang untuk Mandi

Johar Baru termasuk dalam daftar wilayah terdampak bersama sejumlah kelurahan seperti Cempaka Putih Timur, Galur, Gunung Sahari, dan Tanah Tinggi.

Setelah pekerjaan PLN selesai, IPA Pulogadung akan kembali beroperasi bertahap mulai Minggu dini hari pukul 03.00 WIB.

“Untuk pemulihan penuh butuh waktu maksimal 48 jam karena jaringan pipa distribusi sangat panjang,” kata Arief.

Namun, hingga Minggu malam, warga Johar Baru masih mengaku belum mendapat aliran air kembali.

Hal ini menimbulkan pertanyaan soal efektivitas proses pemulihan yang dijanjikan PAM Jaya.

Di sisi lain, Direktur Operasional PAM Jaya, Syahrul Hasan, menyebut pihaknya telah menyiapkan 62 unit mobil tangki air bersih untuk membantu pelanggan terdampak di wilayah Jakarta Timur, Utara, dan Pusat.

“Kami juga membuka kantor layanan di Senen, Klender, Pulogadung, Kelapa Gading, dan Sunter agar pelanggan bisa menyampaikan keluhan,” kata Syahrul.

Menurut dia, pelanggan juga bisa menghubungi call center PAM Jaya di 1500223 atau aplikasi CRM Pemprov DKI untuk permintaan air tangki.

“Kami tetap buka Sabtu dan Minggu agar warga mudah melapor,” ujarnya.

Meski demikian, banyak warga mengaku belum menerima distribusi air dari mobil tangki tersebut.

“Katanya ada tangki keliling, tapi nggak ada yang datang ke sini,” kata Tanjung.

Di sisi lain, sejumlah warga menduga mobil tangki lebih dulu difokuskan ke wilayah rumah sakit dan kawasan padat tertentu.

“Kami lihat di daerah Senen dan Cempaka Putih sempat ada tangki lewat, tapi ke sini nggak,” ujar seorang warga lainnya.

PAM Jaya diminta lebih transparan dalam mengatur prioritas penyaluran bantuan air agar warga terdampak bisa menyesuaikan kebutuhan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved