Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Diamuk Orang Tua karena Tampar Anaknya yang Manjat Pagar, Siswa Ternyata Sering Bikin Masalah

Orang tua emosi dan memarahi guru di sekolah karena mengetahui anaknya ditampar setelah memanjat pagar untuk bolos.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
Instagram/mangdans_
GURU TAMPAR SISWA - Tangkapan layar foto guru SMPN 2 Jalan Cagak, Kabupaten Subang, diamuk orang tua siswa karena menampar anaknya. Guru ungkap sang siswa sering membuat masalah. 

"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orang tua siswa dan pihak sekolah," ujar Yaumi di SMPN 2 Jalancagak, Rabu.

"Kami ingin menegakkan kedisiplinan, tetapi kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," imbuhnya.

Setelah kejadian, pihak sekolah melakukan mediasi dengan guru, orang tua ZR, dan pihak sekolah pada Selasa (4/11/2025).

"Kemarin sudah ada pertemuan, sudah saling memaafkan. Guru yang bersangkutan dan orangtua sudah saling menerima," ujar Yaumi.

Akan tetapi, usai mediasi dan dianggap selesai, pihak orang tua tetap memutuskan untuk menyebarkan kejadian tersebut di media sosial.

"Kami tidak bisa melarang, itu hak beliau. Tapi, pada hari Selasa, masalah sebenarnya sudah selesai dan sudah ada kata maaf," kata Yaumi.

Baca juga: Thoriq Pelaku Pelecehan Wanita saat Salat di Masjid Ternyata Punya Fetish, Isi HP Dicek Polisi

Yaumi menyebut peristiwa pendisiplinan ini dilakukan terkait larangan meloncat pagar sekolah yang baru saja selesai dibangun.

"Pagar ini baru selesai dua minggu. Kami sudah wanti-wanti supaya dijaga. Tapi, beberapa siswa masih loncat pagar, termasuk ZR dan teman-temannya," ucapnya.

Pihak sekolah, kata Yaumi, khawatir pagar yang baru dibangun rusak kembali.

Sebab, sebelumnya bagian pagar sempat roboh karena ulah siswa dan cuaca.

Yaumi mengungkapkan, ada delapan siswa yang saat itu mendapat tindakan disiplin berupa tamparan ringan.

"Iya, delapan orang. Guru hanya menampar pelan. Itu dilakukan setelah upacara dan anak-anak belum bubar," kata Yaumi.

Akan tetapi, meskipun menyebut tindakan itu sebagai bentuk penegakan disiplin, pihak sekolah mengakui cara tersebut keliru.

"Kami akan mengevaluasi cara pembinaan. Ke depan kami akan mencari solusi bagaimana mendisiplinkan tanpa kekerasan fisik," ujar Yaumi.

Sebelumnya, kata Yaumi, ZR sudah beberapa kali melakukan pelanggaran sejak kelas VII. Orangtuanya pun pernah dipanggil.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat bertemu dengan guru SMPN 2 Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (5/11/2025).
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat bertemu dengan guru SMPN 2 Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (5/11/2025). (Instagram/dedimulyadi71)
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved