Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sarno Syok Temukan Kerangka Mbah Sarmi saat Mencari Pakan Ternak, Dicari Keluarga Berminggu-minggu

Penemuan kerangka manusia yang ternyata milik Mbah Sarmi itu berlangsung drastis, sebab keluarga telah mencari lansia tersebut berminggu-minggu

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Istimewa/TribunSolo.com
MBAH SARMI DITEMUKAN - Sarmi (95) seorang lansia asal Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan Gunung Tunggangan, Kamis (6/11/2025). Sarmi ditemukan dengan kondisi tinggal kerangka. 
Ringkasan Berita:
  • Dicari berminggu-minggu, Mbah Sarmi akhirnya ditemukan kondisi tulang belulang
  • Petani menemukan tulang belulang saat cari makan ternak
  • Keluarga akhirnya lega meski kehilangan karena Mbah Sarmi sudah dicari selama berminggu-minggu

 

TRIBUNJATIM.COM - Mbah Sarmi seorang lansia meninggal dunia dengan keadaan yang cukup memprihatinkan.

Pasalnya, Mbah Sarmi meninggal dengan kondisi tinggal kerangkanya saja.

Lansia itu ditemukan oleh seorang petani bernama Sarno.

Petani Sarno yang sedang cari makan ternak heran melihat tulang belulang.

Setelah ditelusuri ternyata tulang belulang itu milik seorang lansia wanita.

Kata polisi

Seorang lansia perempuan bernama Sarmi (95), warga Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan Gunung Tunggangan, Kamis (6/11/2025).

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menjelaskan korban ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka.

Penemuan kerangka manusia itu pertama kali diketahui oleh petani bernama Sarno.

Kronologinya, sekitar pukul 14.00 WIB, saksi sedang mencari pakan ternak di area perkebunan yang terletak di lereng Gunung Tunggangan, kemudian melihat adanya tulang menyerupai kerangka manusia.

“Setelah melihat itu, saksi memastikan bersama warga lain kemudian melapor ke Polsek Purwantoro,” paparnya, Jumat (7/11/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via Kompas.com, Minggu (9/11/2025).

Usai mendapat laporan, tim Polsek Purwantoro bersama perangkat desa langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

Di sekitar kerangka itu ditemukan kain jarik dan pakaian yang masih melekat, yang kemudian dikenali oleh keluarga sebagai milik korban saat meninggalkan rumah.

Sempat Dicari Berminggu-minggu

Sebagai informasi, Sarmi telah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 5 Oktober 2025.

Dalam laporan disebutkan bahwa korban pergi dari rumah tanpa pamit sejak 2 Oktober 2025 sekitar pukul 15.30 WIB.

“Upaya pencarian sudah dilakukan. Pencarian selama berminggu-minggu tidak membuahkan hasil,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah.

Selain itu, pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi kepada pihak kepolisian.

“Dari hasil pemeriksaan di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keluarga memastikan identitas korban dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” ungkapnya.

Baca juga: Nganjuk Tercepat Bentuk Koperasi Merah Putih di Jawa Timur, Komitmen Responsif Bupati Kang Marhaen

Lansia lainnya juga mengenaskan.

Mariyah adalah seorang warga Desa Tanjung, Kabupaten Jepara yang akhirnya diketahui keberadaannya.

Ditemukan dalam keadaan lemas, penemuannya dipicu rintihan yang dikeluarkan oleh Mariyah.

Warga menemukannya ada di gubuk kosong di sekitar tempat jualan rumput.

Usianya sudah 75 tahun, Mariyah dalam kondisi memprihatinkan karena tubuhnya yang kini sudah renta.

Penemuan Mariyah

Setelah sempat dilaporkan hilang selama dua hari, Mariyah (64), warga Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Kamis (30/10/2025) sore.

Plt Kalak BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto mengatakan Mariyah dilaporkan hilang sejak Selasa (28/10/2025) sekiranya pukul 17.30 WIB.

Korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB di bawah gubuk dekat selokan tak jauh dari rumahnya, dalam kondisi lemas namun masih sadar.

“Korban ditemukan setelah dua hari pencarian. Saat ditemukan, beliau terduduk lemas di bawah gubuk tempat jualan rumput,” kata Arwin Noor Isdiyanto kepada Tribunjateng, Jumat (31/10/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.

Penemuan berawal ketika Sarwadi (75), warga setempat yang juga saksi pertama, menuju lokasi gubuk di dekat jalan masuk menuju rumah korban. 

Suasana anggota BPBD Jepara berhasil menemukan lansia, setelah sempat dilaporkan hilang selama dua hari, Mariyah (64), warga Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Kamis (30/10/2025) sore.
Suasana anggota BPBD Jepara berhasil menemukan lansia, setelah sempat dilaporkan hilang selama dua hari, Mariyah (64), warga Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Kamis (30/10/2025) sore. (Tribun Jateng)

Saat itu, anak korban, Edi dan Haryanto, masih berusaha mencari ibunya sambil memanggil-manggil nama korban.

“Sesaat setelah hendak pulang, saksi mendengar suara rintihan dari bawah gubuk. Setelah dicek, ternyata suara itu berasal dari Ibu Mariyah,” ungkapnya.

Evakuasi korban

Korban kemudian dievakuasi oleh warga bersama relawan dan langsung dibawa ke rumahnya sebelum akhirnya dirujuk ke Puskesmas Pakis Aji untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Dalam proses pencarian, lebih dari 15 unsur relawan turut terlibat, di antaranya BPBD Jepara, Polsek Pakis Aji, Koramil Mlonggo, JeparaRescue, SAR Jepara, RAPI, ORARI, Pemuda Pancasila Rescue, hingga warga Desa Tanjung.

BPBD Jepara mengonfirmasi bahwa korban kini dalam keadaan selamat dan mendapatkan penanganan medis.

“Alhamdulillah korban ditemukan dalam kondisi hidup. Kami mengapresiasi sinergi semua pihak yang terlibat dalam pencarian,” tutupnya. 

Baca juga: Sebelum Ambruk, Kamar Santriwati di Ponpes Syekh Abdul Qadir Jailani Sempat Retak karena Gempa

Dugaan penyebab

Memang ada banyak lansia yang menghilang dari rumah dan kemudian ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Bukan tanpa alasan mereka melakukan hal tersebut.

Banyak penyebab dikarenakan kondisi fisik yang sudah tak seperti saat muda.

Sebenarnya hal ini umum terjadi, disebabkan oleh kombinasi faktor medis, psikologis, dan sosial.

Salah satu penyebab utama adalah gangguan kognitif seperti demensia atau penyakit Alzheimer.

Pada beberapa lansia penurunan daya ingat dan disorientasi terhadap waktu maupun tempat kerap terjadi.

Sehingga mereka dapat keluar rumah tanpa tujuan jelas dan akhirnya tersesat karena tidak tahu jalan pulang.

Dalam kondisi tersebut, mereka sering terus berjalan tanpa arah hingga kelelahan, dehidrasi, atau mengalami kecelakaan fatal.

Selain itu, perasaan terisolasi dan depresi juga menjadi faktor penting.

Banyak lansia merasa kesepian, tidak dibutuhkan lagi, atau ingin kembali ke tempat yang mereka kenal di masa lalu.

Akibatnya, mereka pergi tanpa sepengetahuan keluarga dan kehilangan arah di tengah perjalanan.

Baca juga: Kecelakaan di Mojoagung Jombang, 2 Truk Tabrak Warung dan Bengkel Tambal Ban

Kurangnya pengawasan dan sistem keamanan di rumah juga memperbesar risiko.

Banyak keluarga belum memahami bahwa lansia dengan gangguan memori memerlukan pengawasan konstan dan sistem pengamanan tambahan, seperti pengunci pintu khusus, alarm gerak, atau alat pelacak berbasis GPS.

Lingkungan sosial yang kurang peduli juga turut memperburuk keadaan; sering kali tetangga atau warga sekitar mengira lansia hanya sedang berjalan-jalan, padahal mereka telah tersesat.

Pencegahan

Untuk mencegah hal-hal tragis seperti ini, keluarga sebaiknya melakukan pemeriksaan medis atau memakaikan identitas berisi nama dan nomor kontak keluarga.

Bisa juga mulai mempertimbangkan penggunaan alat pelacak GPS.

Keamanan rumah juga perlu diperkuat agar lansia tidak mudah keluar tanpa diketahui.

Yang tak kalah penting, keluarga harus menciptakan suasana yang hangat dan penuh interaksi agar lansia tidak merasa kesepian atau ingin pergi dari rumah.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, risiko hilangnya lansia dan berakhirnya mereka dalam kondisi mengenaskan dapat diminimalkan secara signifikan.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved