Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Guru Sulasmiyati Antar Jemput Siswa Pakai Dorkas Bekas, Selamatkan Murid Putus Sekolah

Inilah sosok Sulasmiyati, guru yang antar jemput siswa pakai motor niaga bekas. Ia sudah mengajar siswa sekolah dasar sejak 18 tahun lalu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
KOMPAS.com/Yulian Isna Sri Astuti
GURU INSPIRATIF - Sulasmiyati, guru di Bangkalan, Jawa Timur, saat hendak mengantar siswa pulang sekolah. Tiap hari ia antar jemput siswa dengan dorkas yang ia beli sendiri. 

Mulai pukul 05.30 ia mulai menjemput siswa.

"Jadi rutenya itu ke Jalan Cokroaminoto, lalu ke Jalan Pelabuhan, Jalan Pertempuran lalu ke Jalan Barat Tambak dan terakhir ke Junok. Ada sekitar 15 an siswa," jelasnya.

Banyaknya siswa putus sekolah di tempat itu membuatnya harus mengajar lebih ekstra.

Sebab, tak sedikit siswa yang tidak bisa baca tulis. Apalagi, rata-rata siswa itu sebelumnya tidak mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak (TK).

"Di sini tidak ada yang TK. Jadi kita mengajari dari awal. Kalau di sekolah lain, kelas satu itu sudah tau huruf," jelasnya.

Banyaknya siswa yang tak bisa membaca dan menulis membuatnya tergerak memberikan les tambahan secara gratis.

Bahkan, ia juga mengantar jemput siswa lesnya itu tiap sore pada akhir pekan.

Baca juga: Guru Sulasmiyati Antar Jemput Siswa SD yang Rumahnya Jauh Naik Dorkas Bekas, Kepsek Bantu Perawatan

Kecintaannya untuk mengajari siswa dan mengantar jemput siswa bukan tanpa alasan.

Ia mengaku, hal itulah yang menjadi salah satu cara untuknya bersedekah.

"Saya ingat kata ibu saya supaya bersedekah dengan cara apapun. Saat ini saya masih honorer, jadi ya operasional pakai uang pribadi untuk antar jemput," tuturnya.

Setelah mengantar jemput siswa menggunakan motor selama 4 tahun, ia lalu mendapatkan kesempatan untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada tahun 2023.

Dari situlah ia memiliki niat untuk membeli motor niaga atau biasa disebut dorkas.

"Pertama beli dorkas itu Rp 15 juta, ya itu nabung saya. Itupun saya beli yang bekas. Kalau pakai dorkas enak, tidak bolak balik. Jadi sekali berangkat bisa bawa banyak anak," jelasnya.

Namun motor niaga itu tak berumur panjang sebab rusak. Bahkan, ia sudah tiga kali ganti motor niaga untuk mengantar jemput anak didiknya itu.

"Ini yang dipakai sekarang sudah dorkas ketiga. Inipun kemarin baru diperbaiki dan habis Rp 450 ribu, itupun masih belum lunas di bengkel," ucapnya terkekeh.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved