Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Guru Sulasmiyati Antar Jemput Siswa Pakai Dorkas Bekas, Selamatkan Murid Putus Sekolah

Inilah sosok Sulasmiyati, guru yang antar jemput siswa pakai motor niaga bekas. Ia sudah mengajar siswa sekolah dasar sejak 18 tahun lalu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
KOMPAS.com/Yulian Isna Sri Astuti
GURU INSPIRATIF - Sulasmiyati, guru di Bangkalan, Jawa Timur, saat hendak mengantar siswa pulang sekolah. Tiap hari ia antar jemput siswa dengan dorkas yang ia beli sendiri. 

"Kasihan juga kalau terlalu jauh, selain capai saat berjalan juga bisa terlambat. Kalau dengan mobil ini mereka jadi lebih cepat," jelasnya.

Setiap hari, siswa yang menggunakan jasa mobil antar jemput harus membayar Rp 2.000.

"Istilahnya hanya untuk ganti bensin. Alhamdulillah orangtua juga tidak keberatan, karena selain anak lebih cepat sampai rumah, mereka juga merasa aman dan nyaman karena didampingi guru," kata Septina

Septina mengatakan, terkadang dirinya yang menyetir sendiri mobil tersebut saat mengantar siswa.

Hal ini karena keterbatasan tenaga khusus untuk menyetir mobil tersebut.

"Jadi di sekolah ini ada 10 tenaga pendidik, terdiri dari 9 perempuan dan satu laki-laki. Kalau yang laki-laki pas ada halangan, ya saya sopir sendiri ke rumah siswa, bagi-bagi tugas," paparnya.

Baca juga: Selain Antar Jemput Siswa Tiap Hari, Kepsek Septina Blusukan Cari Murid saat PPDB, sampai ke Sawah

Seorang siswa kelas IV, Yusuf Eka Saputra mengatakan senang dengan adanya mobil antat jemput tersebut.

"Jadi tidak terlambat, kalau dulu berangkat sekolah pukul 06.00 WIB jalan kaki dari rumah di Candi," jelasnya.

"Senang juga di mobil bersama teman-teman, bisa barengan tidak sendiri-sendiri," kata Putra, panggilannya.

Kepala Korwilcambiddik Kecamatan Tengaran Eko Lesmono mengatakan, dari 33 SD di wilayahnya, 12 sekolah di antaranya menerapkan pola antar jemput siswa.

"Ada yang kerja sama dengan pihak ketiga dan juga beli mobil sendiri," paparnya.

"Selain faktor wilayah dan geografis, dengan adanya mobil ini bisa memberikan kenyamanan dan keamanan untuk siswa. Apalagi saat ini banyak orangtua yang karena kesibukannya, tidak bisa antar jemput anak," jelas Eko.

Saat ini, SDN Sugihan 3 menjadi tempat belajar 25 anak dari kelas 1 hingga kelas 6. 

Septina menceritakan bahwa para orang tua juga sempat khawatir karena dulu berembus isu penculikan anak.

Ia pun berinisiatif menerjunkan mobil pribadi untuk mengantarjemput siswa.

"Karena saya juga melihat latar belakang wali murid kami, mereka dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Jadi kalau saya bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pengadaan mobil ini, dikhawatirkan mereka tidak mampu biayanya,” kata Septina, melansir dari kompas.tv.

Septina menuturkan bahwa murid SDN Sugihan 3 tidak bisa dipatok lebih.

Sebagian di antara mereka bahkan terkadang tidak membawa uang saku ke sekolah.

Septina pun berharap suatu saat pemerintah akan memperbaiki jalan menuju SDN Sugihan 3.

Ia menyebut banyak orang tua yang ragu menyekolahkan anak mereka ke situ karena jalan yang rusak.

"Kadang mereka (wali murid) enggan menyekolahkan ke tempat kami karena jalannya rusak. Harapan kami itu (diperbaiki pemerintah)," kata Septina.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved