Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Awal Yanti Tahu Anaknya Jadi Korban Bully hingga Sering Linglung, Pelaku Ogah Tanggung Jawab Penuh

Seorang siswa SMPN menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya. Ibu korban pun tak terima atas apa yang dialami anaknya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
Freepik via Kompas.com
KASUS SISWA DIBULLY - Foto ilustrasi terkait berita siswa SMPN di Tangerang Selatan berinisial MH (13) diduga menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya. Ibu korban, Yanti (37), mengatakan dugaan perundungan terhadap anaknya bukan kali pertama terjadi. 

“Kami sempat menerima hasil CT scan dari keluarga, dan hasilnya normal. Tapi kondisi korban saat ini kami belum tahu pasti karena masih dirawat,” jelas dia.

Hingga kini, korban masih menjalani perawatan intensif di RSUP Fatmawati.

Keluarga berharap kondisi korban segera pulih dan kasus ini mendapat perhatian dari pihak berwenang.

“Yang kami inginkan sekarang cuma kesembuhan adik saya. Itu saja,” kata Rizki.

Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Jadi Korban Bullying?

Pasti kesal dan sedih rasanya kalau buah hati menjadi korban tindakan yang tidak semestinya di sekolah.

Nah, berikut tips yang bisa ibu dan ayah lakukan jika anak menjadi korban bullying, melansir dari laman HaloDoc:

1. Jeli Melihat Tanda-tandanya

Sayangnya, tidak semua anak akan bercerita pada orangtuanya jika mengalami tindakan tidak menyenangkan di sekolah. Umumnya, mereka lebih memilih merahasiakannya.

Artinya, ibu harus pandai mengenali tanda anak mengalami bullying, seperti anak terlihat murung atau sangat ketakutan jika disuruh pergi ke sekolah, seperti dilansir dari KidsHealth.

Jika benar bahwa anak telah di-bully, dengan pelan-pelan minta ia agar mau menceritakan kejadian yang sebenarnya. Ibu dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi situasi tersebut, namun hindari mendorong anak membalas pelaku bully.

Baca juga: Bikin Siswa Akhiri Hidup, Guru Fisika Ngotot Tak Bully, Ucapannya Bikin Ayah Korban Bergetar Emosi

2. Beri Tahu Pihak Sekolah

Setelah mengetahui anak menjadi korban bullying, segera bicarakan masalah ini dengan pihak sekolah seperti guru atau kepala sekolah untuk sama-sama mencari solusinya. Hindari terbawa emosi, namun tetap fokuskan semuanya bertujuan agar anak mendapatkan keamanan.

Pasalnya, sebagian besar kasus bullying justru tidak diketahui oleh pihak sekolah, karena anak-anak pelaku bully baru mulai beraksi saat tidak ada guru di sekitarnya, seperti ketika sedang jam istirahat atau pulang sekolah.

3. Arahkan Anak Menghadapi Pelaku Bully

Beritahu anak bagaimana harus bersikap di depan pelaku bully. Si Kecil tidak boleh malu, minder, atau takut saat berhadapan dengan anak-anak nakal pelaku bully. Sebaliknya, mereka harus berani berkata kepada pelaku “berhenti mengejekku”, “diam”, dan “hentikan”. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved