Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Awal Yanti Tahu Anaknya Jadi Korban Bully hingga Sering Linglung, Pelaku Ogah Tanggung Jawab Penuh

Seorang siswa SMPN menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya. Ibu korban pun tak terima atas apa yang dialami anaknya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
Freepik via Kompas.com
KASUS SISWA DIBULLY - Foto ilustrasi terkait berita siswa SMPN di Tangerang Selatan berinisial MH (13) diduga menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya. Ibu korban, Yanti (37), mengatakan dugaan perundungan terhadap anaknya bukan kali pertama terjadi. 

Pada Rabu (22/10/2025), kakak sepupu korban, Rizky Fauzi (29), mengatakan, keluarga korban sudah melakukan mediasi dengan keluarga teman yang diduga memukuli korban.

Pertemuan itu dijembatani oleh pihak sekolah.

Dalam pertemuan itu, keluarga pelaku sudah berjanji akan membiayai pengobatan korban hingga sembuh.

“Awalnya pihak pelaku mau tanggung jawab penuh. Tapi waktu korban dibawa ke Fatmawati, keluarga pelaku malah lepas tangan, sampai nyuruh orangtua korban cari pinjaman uang sendiri,” kata Rizky.

Merasa kesal dengan tindakan keluarga terduga pelaku. Rizky pun langsung mengadu peristiwa itu ke pihak sekolah, namun justru mereka diminta untuk melaporkannya langsung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel.

"Bukannya membantu gimana caranya korban pulih tapi malah nyuruh kita ke pihak pendidikan," jelas dia.

Baca juga: Nasib Siswa SMP Dipukuli Tapi Teman-teman Malah Provokasi, Kepsek Minta Maaf: Saya Jamin Keamanannya

Menurut Rizky, dugaan perundungan itu terjadi saat jam istirahat sekolah.

Pelaku disebut merupakan teman sekelas korban.

Kepala Sekolah SMPN di Tangerang Selatan, Firda, membenarkan, pihaknya telah melakukan mediasi pada 22 Oktober 2025.

Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak disebut sudah mencapai kesepakatan.

“Sudah ada kesepakatan, pihak pelaku bertanggung jawab untuk biaya pengobatan korban,” ujar Firda.

Sementara itu, guru Bimbingan Konseling (BK) SMPN Tangsel, Sriwida, menyebut kejadian dugaan kekerasan terjadi pada 20 Oktober 2025 sekitar pukul 09.00 WIB, setelah jam istirahat.

Baca juga: Siswa SDN 22 Desa Rias Meninggal Dunia usai Jadi Korban Bully, Kepsek dan Guru Terancam Dipecat

Saat peristiwa itu, Sriwida mengatakan, tidak ada laporan atau aduan dari siswa yang bersangkutan.

Baik korban maupun temannya yang melakukan perundungan masih sekolah seperti biasa sampai tanggal 21 Oktober 2025.

Tetapi, pihak sekolah baru mendapat informasi dari orangtua korban pada sore hari tanggal 21 Oktober 2025. Setelah itu, mediasi dilakukan pada 22 Oktober 2025.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved