Kakeknya Jadi Pahlawan Nasional, AHY Kenang 1 Kalimat Ajaran Sarwo Edhie Wibowo

TRIBUNJATIM.COM - Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo resmi menjadi Pahlawan Nasional 2025.

Sarwo Edhie merupakan ayah dari Kristiani Herrawati (Ibu Ani Yudhoyono) dan ayah mertua Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI sekaligus kakek dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY pun menceritakan kenangan dan nilai-nilai yang diajarkan oleh kakeknya semasa hidup.

Cerita ini muncul bertepatan dengan pengumuman resmi gelar pahlawan nasional untuk Sarwo Edhie pada Senin (10/11/2025).

AHY mengatakan, salah satu pesan penting yang selalu diingat keluarga adalah menegakkan kebenaran di atas jalan Tuhan.

"Itu kalimat yang selalu terkenal dalam hati dan pikiran kami semua. Menegakkan kebenaran di atas jalan Tuhan, artinya kita harus memiliki keberanian untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan untuk negeri ini dan untuk masyarakat," ujar AHY di Jakarta, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Syaikhona Muhammad Kholil, Kiai Madura yang Jadi Pahlawan Nasional dan Guru Pendiri NU

Gelar pahlawan nasional ini, menurut AHY, merupakan bentuk penghormatan yang luar biasa terhadap perjuangan Sarwo Edhie selama hidupnya, khususnya ketika memimpin Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), sekarang dikenal sebagai Komando Pasukan Khusus (Kopassus). 

Jasa beliau sangat menonjol dalam operasi pasca-Gerakan 30 September 1965, yang berperan dalam pemberantasan G30S/PKI.

"Beliau memiliki jasa yang penting dalam pemberantasan G30S/PKI. Ini sudah tentunya menjadi pengingat kepada kami semua keluarga besar dan generasi penerus untuk bisa melanjutkan segala legacy dan sekaligus cita-cita serta nilai-nilai perjuangan beliau semasa hidupnya," ujar AHY.

Sebagai cucu, AHY mengaku bangga sekaligus bersyukur atas penghargaan ini. 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang menandatangani penetapan Sarwo Edhie sebagai pahlawan nasional.

"Kami tentunya bersyukur sekali dan bangga di hari yang bersejarah ini, di hari pahlawan, kakek kami tercinta Almarhum Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional," ujar AHY.

AHY menegaskan pengakuan ini bukan hanya untuk keluarga, tapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.

Nilai keberanian, kejujuran, dan keadilan yang diwariskan Sarwo Edhie diharapkan terus menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan gelar pahlawan nasional ini, nama Sarwo Edhie Wibowo kini resmi tercatat sebagai salah satu pahlawan yang berjasa besar bagi bangsa.

Lebih dari itu, perjuangannya mengingatkan masyarakat akan pentingnya keberanian menegakkan kebenaran dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Siapa Marsinah? Aktivis Buruh asal Nganjuk yang Kini Jadi Pahlawan Nasional, ini Kisahnya

Jasa Sarwo Edhie

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan Sarwo Edhi Wibowo gelar pahlawan nasional pada Senin (10/11/2025).

Dalam upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional, Sarwo Edhi Wibowo merupakan satu dari 10 nama yang menerima gelar pahlawan nasional.

"Tokoh dari Provinsi Jawa Tengah, pahlawan bidang perjuangan bersenjata. Perjuangan militer Sarwo Edhie dimulai sebagai komandan kompi dalam BKR selama periode perang kemerdekaan 1945 sampai dengan 1949," ujar pembawa acara saat Prabowo menyerahkan gelar pahlawan nasional kepada ahli waris Sarwo Edhie.

Penganugerahan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 November 2025.

Baca juga: Seoharto dan Gus Dur sudah, Kini Giliran BJ Habibie yang akan Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

Berikut ini 10 nama yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Prabowo:

1. K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
2. Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik
3. Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
4. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
5. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
7. Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
8. Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
9. Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
10. Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com