Alasan ReJO Apresiasi Dukungan Jokowi Terkait Gelar Pahlawan Nasional untuk Dua Mantan Presiden
Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO) for Prabowo–Gibran, HM Darmizal MS, menyatakan dukungan
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO) for Prabowo–Gibran, HM Darmizal MS, menyatakan dukungan terhadap penjelasan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo mengenai dukungannya terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menurut Darmizal, pernyataan Jokowi tersebut merupakan langkah berjiwa besar dan sarat nilai rekonsiliasi sejarah. “Presiden RI ke 7, Jokowi menunjukkan kematangan sikap seorang negarawan. Beliau memandang sejarah dengan hati yang jernih, tidak dengan kacamata politik, tetapi dengan semangat kebangsaan,” ujar Darmizal.
Darmizal menegaskan bahwa jasa kedua tokoh tersebut sangat besar bagi Indonesia. Ia menyebut, Presiden Soeharto merupakan sosok yang meninggalkan warisan nyata dalam pembangunan bangsa.
“Beliau adalah Bapak Pembangunan Nasional yang meninggalkan warisan nyata — mulai dari swasembada pangan, pembangunan infrastruktur, stabilitas ekonomi, hingga fondasi birokrasi dan pemerintahan yang kuat," tegas Darmizal.
Ia juga menyinggung program beasiswa Supersemar yang diluncurkan Soeharto, yang telah melahirkan banyak cendekiawan dan tokoh bangsa.
Baca juga: Serikat Pekerja Jatim Soal Gelar Pahlawan Nasional Untuk Masrinah: Perjuangannya Akan Kita Teruskan
Sementara itu, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), lanjut Darmizal, adalah tokoh pluralisme dan kemanusiaan yang tiada duanya.
“Gus Dur dikenal sebagai sosok humanis, tokoh agama kharismatik, dan pejuang toleransi sejati yang dihormati dalam pergaulan internasional. Beliau mengajarkan kepada kita bahwa kemanusiaan lebih tinggi dari politik, dan bahwa perbedaan adalah rahmat yang harus dirawat,” ujar Darmizal.
Simbol Rekonsiliasi dan Keteladanan Nasional
Menurut Darmizal, dukungan Jokowi terhadap pemberian gelar pahlawan nasional tersebut jadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menghormati setiap babak perjuangan nasional.
“Langkah ini adalah simbol rekonsiliasi nasional — bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pemimpinnya,” kata Darmizal.
Baca juga: Seoharto dan Gus Dur sudah, Kini Giliran BJ Habibie yang akan Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional
Menurutnya, pengakuan terhadap jasa Soeharto dan KH Abdurrahman Wahid bukan hanya penghormatan kepada dua tokoh besar, tetapi juga pengingat bagi generasi penerus untuk terus melanjutkan nilai-nilai keteladanan, disiplin, kejujuran, dan kemanusiaan yang telah mereka wariskan.
Darmizal menambahkan, sikap Jokowi selaras dengan semangat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menempatkan persatuan nasional dan kesinambungan pembangunan sebagai prioritas utama.
“Apa yang dilakukan mantan Presiden Jokowi adalah teladan kenegarawanan yang luhur. Beliau menegaskan bahwa bangsa ini harus berdamai dengan sejarahnya dan melangkah maju bersama. Inilah wujud nyata semangat merajut merah putih di atas seluruh perbedaan,” tutup Darmizal.
| Sikap Fraksi PKB DPRD Jatim Usai Syaikhona Kholil dan Gus Dur Dapat Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Reaksi Keras JIAD Jatim Soal Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: Cederai Perasaan |
|
|---|
| Gus Dur Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional, PKB Jombang Gelar Syukuran: Teruskan Perjuangan |
|
|---|
| Serikat Pekerja Jatim Soal Gelar Pahlawan Nasional Untuk Masrinah: Perjuangannya Akan Kita Teruskan |
|
|---|
| Pascaditetapkan Pahlawan Nasional, Makam Gus Dur di Jombang Diserbu Ribuan Peziarah: Memang Layak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/HM-Darmizal-MS-menyatakan-dukungan-terhadap-penjelasan-Joko-Widodo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.