Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

3 Fakta Kasus Balita SA Diduga Korban Penganiayaan, Kakek Korban Sebut 'Keajaiban' dan Bantahan Ibu

Kasus balita SA dengan dugaan mengalami kekerasan hingga retak tulang dan wajah lebam, kini memasuki babak baru.

Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
BUKAN KEKERASAN - Indah Marlianti (23) mengungkap kondisi anaknya, SA (2). Dia mengatakan, lebam bukan karena tindak kekerasan, melainkan penyakit langka. 

Meskipun ibu korban membantah, kasus ini tetap berlanjut di kepolisian.

Kakek korban, Piat Haris, sebelumnya telah melaporkan dugaan penganiayaan ke polisi setelah melihat kondisi SA yang parah, termasuk retak tulang di tangan dan kaki.

Piat Haris sempat mengungkapkan bahwa dokter yang memeriksa cucunya terkejut dan menyebut SA mendapatkan "keajaiban masih bisa bertahan hidup."

Keyakinan adanya kekerasan fisik yang serius membuat kakek korban menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

Kini, nasib kasus ini akan sangat bergantung pada hasil diagnosis medis resmi dari RSUD dr. Slamet Garut, yang akan menentukan apakah luka-luka SA murni disebabkan oleh penyakit genetik OI atau terdapat faktor kekerasan.

Baca juga: Update Cucu Aniaya Nenek Angkat di Pacitan, Polisi Amankan Pelaku dan Sajam, 2 Saksi Diperiksa

I. Fakta Awal (Dugaan Penganiayaan dan Kondisi Korban)

Identitas Korban: Balita berinisial SA (2), warga rumah susun Margawati, Garut Kota.

Video Viral: Kasus ini mencuat setelah video kondisi SA yang memprihatinkan menyebar cepat di grup WhatsApp, memicu evakuasi oleh polisi dan pemerintah setempat.

Kondisi Fisik: SA dievakuasi ke rumah sakit dengan kondisi: retak tulang di tangan dan kaki, lebam parah di wajah, serta pembengkakan di wajah.

Laporan Polisi: Pihak kakek korban, Piat Haris, telah melaporkan kasus ini ke polisi karena yakin luka tersebut bukan disebabkan oleh hal wajar.

Klaim Dokter (Kakek): Kakek korban menyebut dokter sempat menyatakan SA mendapatkan "keajaiban" masih bisa bertahan hidup dengan kondisi luka parah tersebut.

Tuntutan Keluarga: Kakek Piat Haris menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan jika pelaku berasal dari pihak keluarga.

II. Fakta Bantahan Ibu Korban (Indah Marliantini)

Bantahan Tegas: Ibu korban, Indah Marliantini (23), membantah adanya penganiayaan terhadap anaknya.

Diagnosis Dokter (Ibu): Hasil pemeriksaan dokter menyebut SA mengidap penyakit genetik langka bernama Osteogenesis Imperfecta (OI), yang menyebabkan tulang rapuh dan mudah patah akibat kelainan bawaan.

Pemicu Luka: Luka (lebam, bengkak, nyeri) kerap muncul mendadak tanpa sebab jelas, seringkali setelah anak bangun tidur atau mengalami demam di malam hari.

Kondisi Saat Sakit: Saat kambuh, SA yang aktif sering "megangin lukanya" atau mengorek luka ringan/sariawan dengan tangannya sendiri.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved