Berita Viral
Sardiyono Ditandu Tetangga Hendak Berobat ke Rumah Sakit, Bupati Minta Warga Bijaksana Menilai
Sardiyono seorang warga ditandu saat sakit hendak menuju rumah sakit dari Padukuhan Ngrandu.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Ringkasan Berita:
- Sardiyono harus ditandu untuk bisa diantar menuju rumah sakit agar bisa berobat
- Warga membantu Sardiyono dengan cara ditandu menggunakan kain dan kayu
- Bupati Gunungkidul akhirnya terjun langsung menginspeksi jalanan akses warga desa, ia mengingatkan warga agar menilai postingan dengan bijak
TRIBUNJATIM.COM - Kondisi fisik sakit, Sardiyono juga harus menahannya untuk bisa berobat ke rumah sakit.
Sardiyono yang tangan dan kakinya sudah tidak bisa banyak bergerak itu terpaksa bergantung kepada warga.
Beruntungnya, warga Dukuh Ngrandu punya hati yang lapang dan ringan tangan.
Warga menandu Sardiyono dan tinggalkan harapan pemerintah akan bantu secara cepat.
Kisah Sardiyono yang diabadikan lewat video itu akhirnya viral di media sosial.
Video viral
Video viral menunjukkan warga menandu Sardiyono yang sedang sakit melewati jalanan ekstrem di Padukuhan Ngrandu.
Video tersebut diunggah oleh akun media sosial Instagram ceritagunungkidul dan beritainaja, menampilkan momen ketika warga menandu Sardiyono pada malam hari menggunakan kursi yang diangkat dengan bambu.
Panikem, istri Sardiyono, membenarkan kejadian tersebut.
Ia menjelaskan bahwa suaminya mengalami stroke dan dirawat di rumah sakit pada Selasa (11/11/2025) lalu, dan baru pulang pada Sabtu (15/11/2025) malam.
"Iya itu waktu Sabtu malam kemarin, sepulang dari rumah sakit kan malam hari, sekitar jam 12 an (00.00 WIB)," kata Panikem saat ditemui di rumahnya, Senin (17/11/2025).
Baca juga: Polemik Sengketa Tanah Eigendom Surabaya, Wagub Emil dan Wali Kota Cak Eri Ikut Rapat di DPR RI
Panikem menambahkan, saat menandu suaminya, mereka dibantu oleh warga dan Dukuh Ngrandu.
"Susah mas, jalannya licin kalau hujan tidak bisa turun. Ini (suaminya) kan berat. Sampai 20 an menitlah karena jalannya sulit," ucapnya.
Dari pengamatan Kompas.com dikutip TribunJatim.com, Rabu (19/11/2025), untuk mencapai rumah sederhana keluarga Sardiyono, harus melalui jalan yang cukup ekstrem.
Akses jalan kampung menurun sekitar 45 derajat dengan lebar 1 meter.
Setelah itu, jalan menuju belakang rumah hanya memiliki lebar sekitar 50 cm, terdiri dari tanah dan batuan.
Sekitar 100 meter kemudian, jalan kembali menyempit dengan tanah becek dan berlumpur, membuat perjalanan menjadi semakin sulit dan licin.
Setelah melewati berbagai rintangan, mereka akhirnya sampai di rumah sederhana yang dikelilingi beberapa tumbuhan bonsai, di mana Sardiyono terbaring di pojokan ruang tamu, ditemani istrinya, Panikem.
Baca juga: Uang Rampasan Koruptor Bakal Dipakai Prabowo Bayar Utang Whoosh hingga LPDP, KPK Buka Suara
Pemkab turun kirim tim
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengirimkan tim untuk meninjau lokasi kediaman keluarga Sardiyono (72) di Padukuhan Ngrandu RT 8/RW 1, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, yang selama ini terisolasi.
Keluarga tersebut terpaksa menandu Sardiyono ke jalan raya untuk berobat.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim untuk mengevaluasi kondisi jalan yang dilalui.
"Nanti kita lihat ditandu itu apakah gang kecil dari rumah di perkotaan misalnya ada gang masuk dia keluar rumah harus ditandu, tidak bisa membongkar rumah untuk diaspal misalnya. Ini harus dibijaksanai lokasinya," ujar Endah saat ditemui di Baleharjo, Wonosari, Rabu (19/11/2025).
Bupati minta agar warga bijaksana
Endah juga meminta masyarakat untuk bijaksana terkait video viral yang menunjukkan momen tersebut.
"Apakah jalan itu kewenangannya kabupaten, kalurahan, atau dusun, atau itu persawahan milik pribadi, kemudian untuk akses keluar harus ditandu. Ini harus bijaksana sehingga kemarin ada seperti itu kita mengirimkan tim untuk melihat sehingga tidak membuat masyarakat marah," tambahnya.
Bupati menekankan pentingnya gotong-royong dalam membangun infrastruktur di wilayah tersebut.
Ia memberikan contoh bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul di Padukuhan Purwosari, Kalurahan Baleharjo, Wonosari, untuk pembangunan jalan.
"Anggaran sekitar Rp 50 juta ini digunakan untuk membeli material. Sementara untuk pengerjaannya dilakukan gotong royong. Swadaya gotong royong masyarakat," jelasnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
warga Dukuh Ngrandu
warga menandu Sardiyono
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
Daerah Istimewa Yogyakarta
melewati jalanan ekstrem
Multiangle
meaningful
TribunJatim.com
berita viral
| Sosok Aipda Elly Ependi yang Selamatkan Nyawa 2 Remaja Tenggelam di Jakut, Ada Teriakan Minta Tolong |
|
|---|
| Camat Tagih Uang Perbaikan Jalan ke Perusahaan Besar, Tapi Ditransfer ke Rekening Pribadi Kades |
|
|---|
| Tiap Hari Paman Salat Tahajud agar Rizki Kiper Muda Cepat Pulang, Syok Keponakan Korban TPPO Kamboja |
|
|---|
| Sosok Polisi AKBP Saksi Kunci Kematian Dosen Tanpa Busana di Hotel, Keluarga Merasa Tak Wajar |
|
|---|
| Tebang Pohon untuk Perbaiki Atap Rumah Roboh, Amirudin Justru Dipenjara 2 Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.