Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral Lokal

Tabiat Siti Holila Tembok Jalan 6 Rumah Warga, Pemkot Bantu Mediasi dengan BPN

Warga langsung melaporkan persoalan sengketa tanah yang baru-baru ini terjadi, Cak Ji langsung turun tangan.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
KOMPAS.com/AZWA SAFRINA
TEMBOK JALAN - Wakil Walikota Surabaya, Armuji saat melakukan sidak atas kasus akses jalan warga yang dipasangi tembok di Jalan Asem Jajar, Kecamatan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/10/2025). 

Semenjak ada warga pendatang baru, yakni Siti Holila yang membeli salah satu petak tanah di wilayah tersebut, tiba-tiba berdiri tembok mulai dari ujung jalan masuk hingga enam rumah ke belakang.

Wahyu bersama warga lainnya juga sudah pernah melaporkan perkara tersebut ke lurah setempat, tapi tidak pernah ditindaklanjuti.

“Pembangunan tembok ini juga enggak pernah warga itu dilibatkan, waktu temboknya masih pendek kami juga sudah lapor ke RT, RW, lurah tapi enggak pernah ada tindak lanjut,” jelasnya.

Camat Bantu Mediasi dengan BPN

Camat Bubutan, Ferdhie Ardiansyah, menegaskan telah berkoodinasi dengan Kantor Pertanahan BPN Surabaya II. Rencananya, rapat mediasi akan dilakukan pekan ini.

"Untuk koordinasi awal, pihak BPN bersedia melakukan mediasi terlebih untuk mencari solusi terbaik," kata Ferdhie ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (28/10/2025)  . 

Apabila dari hasil mediasi kedua belah pihak bersikukuh terhadap klaim batas tanah masing-masing, maka BPN akan melakukan pengukuran ulang. Upaya tersebut diharapkan menjadi solusi terakhir untuk mencari solusi.

"Apabila dari hasil mediasi, tidak menemukan titik temu maka pengukuran akan dilakukan berdasarkan surat tugas dari pimpinan BPN. Namun, kami berharap ada solusi pada mediasi mendatang," katanya.

Ferdhie menambahkan, bahwa pihak kelurahan sebelumnya telah berupaya memediasi antara kedua belah pihak bersama Kantor Pertanahan BPN Surabaya II. Namun hal tersebut urung dilakukan karena karena belum adanya kesepakatan dari warga.

Namun berdasarkan informasi yang diterima kecamatan, ada pihak LPMK yang meminta uang transportasi dalam upaya mediasi tersebut sebagai inisiatif pribadi. Totalnya, sekitar Rp2,5 juta, bukan Rp13 juta seperti yang ramai diberitakan sebelumnya.

"Permintaan uang itu tanpa sepengatahuan lurah. Namun, belakangan uang tersebut telah dikembalikan kepada warga dan mediasi belum sempat dilakukan," katanya.

Cak Ji turun langsung

Merespons konflik warga ini, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji langsung melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke lokasi.

Armuji langsung mendatangi lokasi dan mencoba berdiskusi dengan warga terkait hal ini.

Wakil Wali Kota Surabaya itu bahkan menegur langsung lurah yang bermasalah karena menagih uang kepada warga.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved