Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

UMKM di eks Lokalisasi Dolly Surabaya

Cerita Perjuangan Jarwo dan Para Perintis UMKM eks Dolly Hilangkan Stigma Negatif Warga Putat Jaya

Jarwo bersama penggerak UMKM di kawasan eks Lokalisasi Dolly Surabaya mengaku butuh perjuangan mengilangkan stigma negatif di kampungnya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
WAWANCARA-Jarwo (45) saat membersihkan kacang kedelai di rumahnya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya kawasan Sawahan Surabaya, pada Rabu (19/11/2025). Jarwo adalah perintis UMKM Tempe Bang Jarwo, pascapenutupan Dolly. 

Ada juga faktor teknis, seperti makin menurunnya penjualan produk. Misalkan, minimnya ajakan pameran UMKM yang diselenggarakan Pemkot Surabaya. 

"Kalau pemkot beda sih, jalurnya. Kalau paling dinas koperasi memunculkan UMKM baru. Akhirnya UMKM-UMKM lama enggak ada pendekatan. Padahal sudah digarap serius sebelumnya. Pendampingannya yang kurang. Kalau munculnya UMKM baru ada pendampingan. Kalau UMKM Bang Jarwo, Arumi, Samijali, sekarang ya enggak kayak dulu, bergerak sendiri," terangnya. 

Jika meninjau kembali adanya kasus prostitusi yang berhasil digerebek oleh Polrestabes Surabaya beberapa waktu yang lalu 

Jarwo tidak menutup mata jika memang masih ada oknum-oknum masyarakat pendatang yang masih nekat berbisnis layanan jasa esek-esek terselubung menyewa rumah warga di permukiman tersebut. 

Sebenarnya jumlahnya itu sangat kecil, dan tak sebanyak pada masa hingar bingar Dolly di masa lampau.

Sehingga tidak bisa digeneralisir atau disimpulkan serampangan dengan mengganggap praktik prostitusi terselubung semacam itu disebut-sebut mulai menjamur belakangan. 

"Cuma intinya itu skala kecil aja ya. Jangan sampai menyimpulkan Dolly bangkit lagi. Nanti kasihan anak-anak. Iya akhirnya namanya sudah yang selama ini dipendam-pendam. Yang selama ini sudah berani mengatakan Dolly sudah bebas Dolly saiki sudah berubah. Dolly saiki sudah itu berubah ini ada ini nanti takutnya dampaknya," jelasnya. 

Malahan Jarwo menduga munculnya praktik prostitusi terselubung di permukiman warga eks Dolly itu, dipengaruhi oleh menurunnya aktivitas positif yang dulu pernah terselenggara secara masif melibatkan UMKM masyarakat; salah satunya Trip Edukasi Wisata Kampung Eks Dolly dan semacamnya. 

Karena, menurut Jarwo, ketika banyak aktivitas kunjungan wisatawan dari masyarakat atau instansi terkait; kelembagaan kampus serta sekolah yang mengikuti trip edukasi dengan blusukan ke permukiman bekas kampung Dolly

Hal itu akan membuat perkampungan tersebut akan tampak selalu ramai dan sibuk, sehingga situasi tersebut tentunya membuat tidak nyaman oknum-oknum warga pendatang yang berniat negatif untuk membuat bisnis negatif yang terselubung dan tentunya haram. 

"Kalau ada trip edukasi wisata kayak dulu. Kan enak. Membuat orang warga sekitar yang mau berbisnis negatif jadi takut. Karena sekarang sudah jarang kegiatan pemerintah, ya mereka berani. Jadi, itu pengaruh, mengada trip edukasi. Cukup aja jalan-jalan di sana, itu sudah buat mereka yang masih begitu enggak berani," katanya. 

Dulu Getol Tolak Penutupan Dolly, Jadi Buronan Tapi Sukses Rintisan Tempe

Penutupan kawasan lokalisasi Dolly pada pertengahan 2014 atau hampir lebih dari sedekade lalu, memukul mata pencaharian Jarwo dan beberapa anggota keluarganya yang bermukim di sana. 

Padahal, lebih dari 15 tahun lamanya, dirinya dan keluarga besar menggantungkan hidup dari aktivitas hirum pikuk orang-orang di sekitar gang Jalan Kupang Gunung Timur 1, yang menjadi 'Ring 1' bisnis 'esek-esek' terbesar se-Asia Tenggara itu.

Jarwo membuka lapak dagangan dengan memanfaatkan gerobak menjajakan minuman ringan seperti kopi, jajanan serta minuman kemasan, hingga rokok.

Bisnis tersebut dikelola bersama anggota keluarganya, yakni dua orang kakak Jarwo, juga turut mendulang untung berjualan dengan cara serupa di kawasan Gang Dolly itu.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved