Hari Lahir Pancasila - Mengenal 3 Tokoh Hebat di Baliknya hingga Alasan Terpilihnya Tanggal 1 Juni!
Hari Lahir Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni. Pancasila adalah ideologi dasar bagi Indonesia.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Pada akhirnya, hari lahirnya Pancasila jatuh pada tanggal lain, bukan 22 Juni atau 18 Agustus.
Baca: Jadi Tamu Pertama Variety Show, JBJ Beri Hadiah Khusus Penggemar, Ssstt Bakal Bongkar Rahasia Lho
Melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 24 Tahun 2016, hari lahirnya Pancasila ditetapkan pada 1 Juni.
Penetapan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung, pada 1 Juni 2016.
Sejarah lahirnya Pancasila juga tertuang dalam Perpres tersebut.
1 Juni dipilih karena mengacu pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei-1 Juni 1945.
Tiga tokoh, Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno memaparkan gagasannya mengenai ideologi dasar negera.
Baca: Isu Bom di Pesawat Lion Air, Penumpang Panik! Netizen Sebut Pramugari Salah Dengar, Lihat Sosoknya
Pancasila muncul dalam pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 di Gedung Pancasila, momentum tersebut disebut sebagai lahirnya Pancasila.
Di hadapan sekitar 65 anggota sidang BPUPKI, untuk pertama kalinya Soekarno menyebut Pancasila sebagai dasar negara.
Lahirlah Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara yang tertuang dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945.
Dalam Piagam Jakarta, rumusan Pancasila yang tertuang, yakni ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca: Pelindo III Sediakan 260 Trip Mudik Gratis Melalui Bus, Gini Lho Cara Daftarnya!
Namun, karena dirasa tidak menggambarkan seluruh rakyat Indonesia, Pancasila yang tertuang dalam Piagam Jakarta bukanlah bentuk final dasar negara.
Proses dasar negara terus berlanjut sampai penetapan Undang-undang Dasar yang merupakan finalisasi Pancasila pada 18 Agustus 1945.
Pancasila yang tertuang pada Undang-undang Dasar merupakan Pancasila yang dikenal saat ini dan yang sering dibacakan saat upacara.
Hari Lahir Pancasila yang diperingati pada 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur oleh Soekarno.
Penetapan tersebut diberlakukan pada tahun 1964.
Baca: Dugaan Penggelapan Gugur, Hendra Divonis Majelis Hakim Bebas, Jaksa Penuntut Umum Tak Setuju
Namun, peraturan ini berubah seiring adanya pergantian orde.
Pada 1970, Soeharto menghapus peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Muncul hari peringatan lainnya, yakni Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati tiap 1 Oktober.
Hari peringatan tersebut ditetapkan sehari setelah Tragedi Gerakan 30 September yang menewaskan sejumlah jenderal Angkatan Darat.
Itu juga menjadi akhir kekuasaan Soekarno dan mulainya Orde Baru.
Baca: 7 Fakta tentang Sukmawati Soekarnoputri, Putri Presiden Soekarno yang Puisinya Kontroversial
Bertahun-tahun berlalu, 1 Juni tak lagi diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
Sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, putri Soekarno, Megawati Soekarno Putri sempat mengajukan kembali hari peringatan lahirnya Pancasila.
Ia mengusulkan agar 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadi hari besar nasional.
Namun, usulan tersebut tak kunjung tercapai sampai Joko Widodo menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Sudah dua tahun, 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Baca: Peringati Harlah Pancasila Bersama Rampak Sarinah, Mbak Puti Ingin Relawan Tularkan Cinta Tanah Air
Jokowi pernah mengungkapkan agar Pancasila tak sekedar diperingati saja.
"Tanpa perjuangan, pesan dalam Pancasila tak akan menjelma jadi realitas. Presiden Jokowi mengajak rakyat bersatu padu dan bergotong royong mewujudkan cita-cita itu," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengutip pidato Presiden Jokowi saat peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Kota Blitar, Jawa Timur, 1 Juni 2015.