Ikon Wisata Baru Kota Batu, Winekram Art Space, Tempat Kumpulnya Seniman Malang Raya
Kota Wisata Batu bakal punya ikon wisata budaya baru, Winekram Art Space. Tempat sarasehan, maupun workshop kebudayaan.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Kota Batu bakal punya ikon wisata budaya baru. Winekram Art Space, sanggar kesenian milik budayawan Kota Batu, Winarto Ekram yang digadang bakal jadi tempat inkubasi serta berkumpulnya para seniman Malang Raya dan luar daerah untuk mengokohkan identitas bangsa melalui kebudayaan.
Dihelatnya Festival Obah Nggedruk Bumi selama 3 hari berturut-turut sejak 3 Januari 2020 menandai eksisteni sanggar seni ini.
Festival Obah Nggedruk Bumi sendiri merupakan festival pentas seni tari dan budaya yang bekerjsama dengan Adhigana Production.
• KRONOLOGI Jenderal Iran Qassem Soleimani Dibunuh di Irak Atas Keputusan Donald Trump
• Puput Nastiti Devi Melahirkan Lewat Persalinan Caesar, Djarot Jenguk Ahok dan Puput di RSIA Bunda
Adhigana Production merupakan kelompok praktikum program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sanggar ini terletak di wilayah Nggopit RT 12 RW 03 Dusun Mojorejo, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
“Ini adalah sebuah kegiatan untuk mengawali sebuah tempat bernama Obah Nggedruk Bumi. Tempat ini adalah ruang program kesenian yang diharapkan memiliki acara kesenian,” ujar Winarto Ekram, Senin (6/1/2020).
• Penipuan Properti Syariah di Surabaya Dibongkar Polisi, Pengembang Catut Foto Ustaz Yusuf Mansyur
• Registrasi Akun LTMPT di ltmpt.ac.id untuk Daftar SNMPTN, SBMPTN, UTBK 2020, Simak Jadwalnya
Kegiatan yang menampilkan seni dan kebudayaan lintas daerah ini melibatkan berbagai seniman dari berbagai kota seperti Indramayu, Surakarta, Jombang, Lumajang, Surabaya, dan beberapa kota lain.
Ada juga workshop tari dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), hingga parade sanggar tari se-Jawa Timur.
“Festival ini tujuannya memang membuka tempat pertunjukan kesenian. Selanjutnya, tentu perkembangannya untuk pariwisata budaya yang ada di sekitar Pendem,” lanjut Winarto.
Winarto berharap sanggar tersebut bisa menjadi tempat sarasehan kebudayaan maupun workshop kebudayaan.
• Baru 7 Bulan Bebas Dari Penjara, Residivis Curanmor di Situbondo ini Kembali Dilumpuhkan Tima Panas
• Satu Tahanan Rutan Kabur, Karutan Himbau Yang Bisa Menangkap Dapat Hadiah
Dengan adanya kegiatan dan kerjasama dengan mahasiswa, bisa menjadi tahap awal dalam pembelajaran serta menyebarluaskan kebudayaan.
M Isnaeni, dosen pengampu mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menerangkan, kegiatan itu merupakan pembelajaran mata kuliah Keterampilan Berbahasa Produktif yang konsentrasi di bidang Manajemen Event Organizer.
“Mahasiswa bahasa Indonesia perannya ialah untuk membantu acaranya pak Winarto. Kegiatan ini sebagai salah satu praktik kegiatan secara langsung. Selama ini mereka memahami hanya beberapa teori singkat tentang bagaimana mengatur acara,” ujar Isnaeni.
• Arti Nama Anak Basuki T Purnama Alias Ahok dan Puput Nastiti Devi, Penuh Filosofi dan Unsur Religius
• VIDEO Viral Pasangan di Madura Beradegan Dewasa di Pinggir Lapangan Wijaya Kusuma, Simak Endingnya
Dijelaskan Isnaini cakupan Bahasa Indonesia itu sangat luas, meliputi komunikasi yang di dalamnya menggunakan bahasa Indonesia dalam kajian linguistik.
Praktik tersebut merupakan implementasi dari bagaimana cara berkomunikasi, negosiasi dan keterampilan berbahasa lainnya.
"Karena dalam menyelenggarakan acara itu juga terkadang ada banyak hal yang tidak dipahami. Itulah yang menjadi teknis dari para mahasiswa sehingga memang harus dilakukan dengan praktik langsung,” tandas Isnani. (Benni Indo)