Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswa SMP Malang Korban Bullying Masih Trauma Pasca Jari Diamputasi, Bakal Tetap Diberi Pendampingan

Siswa SMP Malang korban bullying masih trauma pasca jari diamputasi. Bakal tetap diberi pendampingan.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA MALANG Hayu Yudha Prabowo / Humas Polresta Malang Kota via KOMPAS.com
Siswa SMPN 16 Malang menjadi korban bullying oleh temannya sendiri hingga dirawat. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - MS, korban kasus bullying atau perundungan di Kota Malang kini masih trauma atas kasus yang menderita dirinya.

MS kini masih terbaring lemah di rumah sakit Lavalette Kota Malang seusai melakukan operasi amputasi jari tengahnya.

Seperti diketahui, MS menderita luka memar di bagian jari tengahnya akibat perundungan tersebut.

Kasus Bullying Siswa SMP di Malang Viral, Dewan Panggil Kepala Dinas Pendidikan Pekan Depan

Hingga akhirnya, jari tengah MS diamputasi pada 4 Febuari 2020 lalu.

"Sekarang ini masih dalam proses pemulihan. Perlahan-lahan sudah mulai membaik," ucap Ajeng Rahayu, pendamping RS dari Dinas Sosial Kota Malang.

Ajeng menceritakan, selama dalam proses pendampingan ini MS lebih banyak diam dan menutup diri.

MS juga sering berbicara sendiri ketika tidur dan lebih banyak mendekatkan diri pada orang tuanya.

Sebagai pendamping, Ajeng ingin mengembalikan lagi MS seperti selayaknya anak seumurannya.

Seperti mengajak ngobrol tentang hal yang disenangi oleh MS, hingga mengembalikan rasa percaya diri korban.

Buntut Kasus Bullying, Wali Kota Sutiaji Beri Sanksi Tegas kepada Kepala SMPN 16 & Dindikbud Malang

"Kalau kami datang, kami akan diam dulu, sampai dia respon ke kami. Dia juga paham kami ini siapa. Cuma memang dia sedikit menutup diri," terangnya.

Meski demikian, kondisi MS perlahan-lahan kini sudah mulai stabil

Dari awalnya yang penuh dengan ketakutan, kini sudah mulai membaik.

Tanggapi Bullying Siswa SMPN 16 Malang, Khofifah Minta Fungsi Konseling di Sekolah Dimaksimalkan

Dikarenakan, dalam proses pendampingan ini Dinsos yang bekerjasama dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polresta Malang Kota dan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) menerapkan trauma healing.

Yaitu mengembalikan kondisi psikologis si anak dari yang tidak stabil menjadi stabil seperti sebelum kejadian.

"Ini pelan-pelan kami dampingi dia. Kadang juga kami ajak ngobrol," ucap Kabid PPA Dinsos Kota Malang, Ambar Priyandani.

Nasib Pilu Siswa SMP di Malang Dianiaya 7 Temannya di Masjid Sekolah, Jarinya Terancam Diamputasi

Rencananya, malam nanti atau besok pagi, MS sudah bisa pulang ke rumahnya usai dirawat di RS Lavalette.

Akan tetapi kabar tersebut menunggu dari Psikolog yang melakukan pendampingan di dalam rumah sakit.

"Ini masih nunggu kabar. Karena dari Kanit UPPA Polresta Malang Kota juga membenarkan bahwa korban sudah bisa pulang," ucapnya.

Kondisi Siswa SMP di Malang Diduga Dianiaya 7 Temannya, Menangis saat Cerita ke Polisi: Trauma

Meski dikabarkan akan pulang, Dinsos akan tetap melakukan pendampingan terhadap MS di rumahnya.

Pendampingan itu akan dilakukan sampai MS benar-benar pulih dari rasa trauma.

"Pendampingan akan terus kami lakukan. Baik nanti di sekolah ataupun di mana sampai korban benar-benar pulih. Hal yang sama juga kami berikan ke terduga pelaku. Tapi yang mengurusi mereka tim psikolog dari UPPA Polresta Malang," tandasnya.

Siswa SMP di Malang Diduga Dianiaya 7 Temannya di Masjid Sekolah, Jari Memar, Polisi Turun Tangan

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji juga meminta pendampingan untuk terus dilakukan.

Dia menyampaikan, untuk menyembuhkan MS ini diperlukan sebuah proses yang agak lama.

Dikarenakan hal ini berhubungan psikologis dari korban.

Paman Siswa SMP Korban Bullying di Malang Ungkap MS Trauma Psikis, Tidak Mau Ditemui Siapapun

"Jadi banyak hal yang berpengaruh ya. Karena ukuran dan instrumen memang banyak. karena ini fluktuatif," ucapnya.

Selain itu, Sutiaji juga mengabarkan bahwa kondisi MS kini sudah mulai membaik.

Hal itu setelah dirinya melakukan koordinasi dengan Direktur RS Lavalette soal perekembangan MS.

"Saya sudah koordinasi. Hasilnya mulai ada peningkatan. Paman MS juga memberi tahu saya kalau kabar MS sudah membaik," tandasnya.

Penulis: Rifki Edgar

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved