Virus Corona di Madura
Kecerobohan Kepala Sekolah di Madura Viralkan Hoaks Warga Kena Corona via Rekaman WA, Nasibnya Miris
Sikap ceroboh kepala sekolah di Madura saat ramai wabah virus Corona berujung miris.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Tak disangka, dalam perbincangan grup WhatsApp itu, ada salah satu anggota IPVB Pademawu mengkonfirmasi bahwa yang bernama LH (Inisial) warga Desa Lemper memang terpapar virus Corona dan sedang diisolasi di RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Kemudian waktu itu juga, MS secara spontan membuat berita, dengan cara merekam suaranya memakai handphone merek Samsung J3 warna putih miliknya.
"Lalu berita tersebut dikirimkan oleh MS ke grup WhatsApp yang dia punya. Diantaranya dikirim ke grup WA alumni SPG 85 dan juga ke grup Wilker 4 Omben. Seketika berita melalui rekaman suara itu langsung viral dan menyebar kemana-mana," kata Ipda Suyanto kepada sejumlah media.
• Makin Merebaknya Wabah Corona, Dewan Jatim Desak Pemerintah Lakukan Lockdown, Begini Alasannya
Ipda Suyanto juga mengaku, semalam pihaknya sudah mengecek dan mengkonfirmasi langsung kepada Kepala Desa Lemper perihal berita rekaman suara yang beredar viral tersebut apakah benar atau tidak.
Dengan tegas, kata dia, Kepala Desa Lemper menyatakan tidak benar informasi yang beredar tersebut.
"MS sudah minta maaf khususnya kepada masyarakat Pademawu, Kepala Desa Lemper, juga ke seluruh masyarakat Pamekasan," ujarnya.
Menurut Ipda Suyanto, MS yang diperiksa sekitar tiga jam masih berstatus sebagai saksi.
Sementara ini, kata dia, MS masih dikenai pasal 45A ayat (1) UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Apabila jadi tersangka di pasal ini hukumannya 6 tahun penjara," bebernya.
• Penggali Kubur Takut Memakamkan Jenazah Pasien Covid-19 di Sidoarjo, Plt Bupati Turun Tangan
Sementara itu, Kepala Desa Lemper, Hosnan mengaku tidak pernah dikonfirmasi oleh MS yang menyatakan sudah mengkonfirmasi kepada dirinya perihal berita dalam rekaman yang beredar viral melalui WhatsApp tersebut.
"Kalau ada yang mengatasnamakan saya, itu tidak benar. Saya tidak pernah mengatakan seperti itu," katanya.
Terkait warganya yang diwartakan terpapar virus Corona oleh MS, Hosnan menyatakan tidak benar.
"Kenyataannya masyarakat Lemper yang dinyatakan sakit itu dalam pengawasan dari pihak kesehatan," ujarnya.
"Hasil lab dan rontgen dari RSUD Pamekasan negatif. Alhamdulillah masyarakat yang lain sehat, dan yang sakit itu sekarang sudah sehat," tutupnya.
Puluhan Polisi Bangkalan Datangi Resepsi Pernikahan, 'Imbauan Paksa' Corona, Undangan Bubarkan Diri
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/ilustrasi-kepala-sekolah-di-madura-sebarkan-hoaks-ada-warga-yang-kena-virus-corona.jpg)