Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Wali Kota Risma Ungkap 16 Klaster Kasus Covid-19 di Surabaya, Berikut Daftar Klasifikasinya!

Dari 16 klaster Covid-19 di Surabaya, diklasifikasi menjadi beberapa kelompok, di antaranya klaster luar negeri, dan klaster area publik.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (30/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengumumkan ada 16 klaster yang telah didata pihaknya bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya

Klaster tersebut menjadi acuan untuk upaya tracing yang kian digencarkan.

Dari 16 klaster itu, diklasifikasi menjadi beberapa kelompok, di antaranya klaster luar negeri, dan klaster area publik sebanyak sembilan.

Kemudian klaster Jakarta, dan tempat kerja berjumlah tiga.

Selanjutnya, dari klaster seminar dan pelatihan ada dua, serta klaster perkantoran berjumlah dua, dan asrama.

Tri Rismaharini mengungkapkan, jika terdapat temuan warga yang positif virus Corona atau Covid-19, maka belum tentu orang tersebut masuk dalam kategori klaster baru. 

Bandel, Masih Buka Saat Jam Malam, 4 Warkop di Surabaya Langsung Dipasangi Police Line

Jelang Idul Fitri di Tengah Covid-19, BPJS Cabang Surabaya Galang Dana Bagikan Parsel Sembako

Misalnya, dari klaster luar negeri, petugas bakal terus menelusuri riwayat kontak orang tersebut. 

Bila dalam penulusuran itu didapati yang terkonfirmasi, maka hal itu bakal menjadi bagian dari klaster luar negeri

"Ada 16 klaster," kata Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Minggu (10/5/2020). 

Dari klaster-klaster yang ada itu, dilakukan tracing atau pelacakan secara menyeluruh.

Hal itu agar dapat dilakukan upaya lanjutan untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. 

UPDATE CORONA di Jawa Timur Sabtu 9 Mei, 128 Tambahan Kasus Positif, Surabaya Penyumbang Terbanyak

Pemkot Surabaya Sediakan Dua Hotel untuk Tempat Isolasi Mandiri Warga Migran, Sudah Terisi 37 Orang

Dalam tracing yang dilakukan itu, pola yang digunakan adalah dengan melacak satu per satu.

Pelacakan itu terkait riwayat pernah kemana dan bertemu siapa saja. Pola semacam itu terus dilakukan hingga saat ini. 

Dari pelacakan yang dilakukan, terdapat sekitar 4.818 orang dengan risiko.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved