Virus Corona di Kota Batu
Secara Target, Penerimaan Siswa pada SD Swasta di Kota Batu Lebih Baik dari Negeri
Berdasarkan tinjauan lapangan anggota DPRD Kota Batu, tidak sedikit SD negeri di Kota Batu tak memenuhi kuota.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Kondisi kekurangan murid yang terjadi pada sejumlah sekolah dasar negeri di Kota Batu mendapat sorotan dari Sekretaris Komisi C DPRD Kota Batu, Muchamad Chaerul.
Berdasarkan tinjauan lapangan anggota DPRD Kota Batu, tidak sedikit SD negeri di Kota Batu tak memenuhi kuota.
Rata-rata pagu yang ditentukan di tiap SD negeri sebanyak 28 bangku.
Hanya SDN Pendem 1 dan SDN Pendem 2 yang memenuhi pagu kursi. Bahkan kedua SD negeri tersebut menolak calon peserta didik baru karena melebihi kapasitas.
Kondisi itu berbeda dengan sekolah swasta.
Data yang ditunjukkan Muchamad Chaerul menjelaskan kalau penerimaan siswa pada sekolah swasta lebih baik dari negeri.
Politisi PKS itu membandingkan daya tampung dan serapan peserta didik baru di SD negeri dan swasta maupun MI se-Kota Batu.
• Antisipasi Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19, Satgas Gabungan Kota Malang Siap Lakukan Pengamanan
• Alun-alun Kota Batu Bakal Dibuka Lagi, Pemkot Godok Protokol Kesehatan untuk Pengunjung
SD negeri dengan daya tampung 2.6731 terealisasi 1.774 atau 67 persen. SD swasta berdaya tampung 700 terealisasi 596 atau 85 persen. Dan MI dengan daya tampung 728 terealisasi 611 atau 84 persen.
"Secara target SD negeri masih di bawah SD/MI (swasta) yang mencapai 84-85 persen dari daya tampung yang disediakan," terang dia.
Berdasarkan data jumlah lulusan TK/RA tahun 2020 yang disodorkan Muchamad Chaerul, ada sebanyak 4.101.
Sementara yang telah mendaftar ke SD negeri dan swasta sebanyak 2.981 calon perserta didik baru.
Ada selisih sebanyak 1.120 calon peserta didik baru yang tak mendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB SD 2020.
• Tinjau Pasar dan Lippo Plaza Batu, Pemkot Disiplinkan Pelanggar Perwali di Masa Transisi New Normal
• Viral Pria di Malang Curhat soal Tagihan Listrik Rp 20 Juta, PLN Sebut karena Kerusakan Alat
Menurut Chaerul, dampak pandemi Covid-19 membuat orang tua calon peserta didik baru khawatir mendaftarkan putra-putrinya.
Selain itu, ketidakpastian permulaan tahun ajaran baru dan minimnya informasi pelaksanaan PPDB juga mempengaruhi orang tua.
Banyak yang bingung sehingga telat mendaftarkan sekolah putra-putrinya.
"Sosialisasi kurang efektif. Pihak sekolah mengaku kesulitan melakukan promosi baik secara kelembagaan maupun dari rumah ke rumah karena pembatasan kegiatan di saat pandemi Covid-19 ini," ujar Chaerul.
• Meski New Normal, Pemantauan Pergerakan Orang Masuk Keluar Kota Batu Perlu Diperketat
• Pemkot Malang Giat Gelar Rapid Test, 8 ASN Dinyatakan Reaktif Covid-19, Salah Satunya Kepala Dinas
Ia mendesak Disdik Kota Batu melalukan evaluasi secara detail dan terukur. Peningkatan kualitas SD negeri juga perlu diperhatikan untuk menarik animo orang tua calon peserta didik.
Dengan strategi memasukkan muatan-muatan khas pembelajaran, semisal muatan agama, muatan ektrakurikuler, keterampilan, observasi dan riset lapangan hingga muatan sosiologis.
"Beberapa poin yang harus dievaluasi menyangkut mutu pendidikan SD negeri yang masih stagnan. Lemahnya daya saing dan performa kapasitas SDM," cetus dia.
• PPDB 2020 Zonasi Dibuka 22 Juni 2020, DPRD Kota Batu Ingin Sistem Online Bisa Diakses dengan Mudah
Komisi C juga meminta agar Dinas Pendidikan Batu memberikan beasiswa peningkatan SDM bagi guru berprestasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Kualitas SDM pengajar sangat berkorelasi kuat dengan produk lulusan yang dihasilkan.
Editor: Dwi Prastika