Bocah Kecelakaan di Jembatan Ngujang 2
Banyak Pengendara Anak, Jembatan Ngujang 2 Tulungagung Jadi Perhatian Khusus Polisi
Jembatan Ngujang 2 Tulungagung kini menjadi salah satu titik yang diperhatikan Satlantas Polres Tulungagung seusai kejadian kecelakaan tiga bocah.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Bahkan tidak lama setelah kecelakaan maut pada hari Senin kemarin, justru banyak anak-anak yang melihat lokasi kejadian.
• JPU Kejari Tulungagung Banding Putusan Terdakwa Korupsi Bantuan Sapi Dinas Peternakan Jatim 2017
• Buk Brombong Ngantru Tulungagung Jadi Black Spot, Usulan Pelebaran Terkendala Pandemi Covid-19
Mereka mengendarai sepeda motor tanpa helm.
Lanjut AKP Aristianto Budi Sutrisno, dari evaluasi pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2020, pengendara anak di Tulungagung mencapai 33 persen.
Kondisi ini dinilai sangat memprihatinkan, karena anak-anak sangat berbahaya jika berkendara.
AKP Aristianto Budi Sutrisno berharap orang tua tidak membahayakan anak, dengan membiarkan mereka mengedarai motor.
"Orang tua pasti tahu anaknya berkendara, karena sepeda motornya pasti milik orang tua," pungkas AKP Aristianto Budi Sutrisno.
• Pemaketan BPNT di Tulungagung Diselewengkan, Dinsos Minta KPM Pesan Barang Lebih Dulu ke Ewarong
• Pasangan Suami Istri di Kota Madiun Positif Covid-19, Sempat Rapid Test Hasilnya Nonreaktif
Dalam kejadian di Jembatan Ngujang 2, tiga anak, RDA (10), FOS (12) dan ASM (12) berboncengan tiga dengan sepeda motor Honda Beat.
Mereka beriringan dengan pengendara lain, dan ada yang melihat adu cepat dengan pemotor lain.

Saat sampai di Jembatan Ngujang 2, mereka tidak bisa menguasai kendaraan karena jalannya sedikit menikung.
Kendaraan berjalan lurus dan menabrak beton pembatas jembatan.
RDA meninggal dunia, sedangkan FOS dan ASM sempat dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Editor: Dwi Prastika