Virus Corona di Tulungagung
Tulungagung Mendadak Zona Oranye, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19: Ada Kesalahan Input
Tiba-tiba Tulungagung menjadi zona oranye Covid-19. Dindikpora sampai mengeluarkan surat edaran menghentikan semua kegiatan pembelajaran luring
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kabupaten Tulungagung tetap masuk zona kuning, dalam peta sebaran virus Corona ( Covid-19 ) di Jawa Timur.
Sebelumnya, secara tiba-tiba Tulungagung menjadi zona oranye.
Dampaknya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) mengeluarkan surat edaran, untuk menghentikan semua kegiatan pembelajaran luar jaringan (luring).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, dr Kasil Rokhmad menegaskan, belum ada perubahan status sebagai zona kuning.
Menurutnya, perubahan menjadi zona oranye itu hanyalah sebuah kesalahan teknis.
“Ternyata ada kesalahan input data di tingkat provinsi. Kami sudah bicara ke provinsi dan tunjukkan bukti-bukti, dan kita masih tetap zona kuning,” terang dr Kasil Rokhmad, Jumat (14/8/2020).
• Tak Bisa Lakukan Praktik di Rumah, Siswa SMK Tulungagung Perlu Pembelajaran Tatap Muka
• Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung Tinjau Kesiapan SMA/SMK sebelum Terapkan Pembelajaran Tatap Muka
Lanjut dr Kasil Rokhmad, saat ini rasio penularan di Tulungagung hanya 0,98 persen.
Artinya jika ada satu orang yang terinfeksi virus Corona, pasien ini hanya menulari paling banyak satu orang saja.
Terbukti dari semua kasus baru yang ditemukan, tidak ada penularan dalam skala luas.
“Kasus terbaru pasien dari Kecamatan Pagerwojo, hanya satu anaknya yang tertular. Istri, anggota keluarga lain dan tetangga tidak ada yang tertular,” ungkap dr Kasil Rokhmad.
Meski demikian, dr Kasil Rokhmad mengingatkan agar warga Tulungagung tetap waspada dan menjaga mobilitas.
• Polisi Tulungagung Gandeng Bapas Periksa Anak Pengemudi Motor yang Kecelakaan dan Tewaskan Temannya
• Banyak Pengendara Anak, Jembatan Ngujang 2 Tulungagung Jadi Perhatian Khusus Polisi
Sebab saat ini wilayah Kabupaten Blitar masuk dalam zona merah.
Para orang tua yang biasa mempunyai mobilitas tinggi berisiko menjadi sumber penularan.
“Anak-anak mungkin saja tinggal di rumah. Tapi mobilitas orang tua yang tinggi bisa menjadi pembawa virus,” sambung dr Kasil Rokhmad.
Pemkab Tulungagung tengah berusaha menyeimbangkan keperluan kesehatan dengan nonkesehatan.
Sebab jika sepenuhnya memperhatikan keperluan penanganan pandemi, maka urusan lain seperti pendidikan dan ekonomi akan terabaikan.
• RSUD dr Iskak Tulungagung Buka Layanan Rapid Test dan Swab Gratis, Warga Cukup Tunjukan KTP dan KK
• Kangen dengan Para Siswa, SMPN 1 Kedungwaru Tulungagung Luncurkan Program Guru Sambang
Karena itu pemkab tengah mencari formula terbaik, dengan faktor risiko seminimal mungkin.
“Semua masih diupayakan agar bisa pulih kembali. Yang penting semua patuh pada protokol kesehatan,” tandas dr Kasil Rokhmad.
Saat ini akumulasi pasien Covid-19 di Tulungagung sejumlah 267 orang.
Sebanyak 258 pasien sudah sembuh dan tiga lainnya meninggal dunia.
Dengan demikian tersisa enam pasien, dengan rincian empat menjalani karantina dan dua menjalani perawatan.
Editor: Dwi Prastika
• JPU Kejari Tulungagung Banding Putusan Terdakwa Korupsi Bantuan Sapi Dinas Peternakan Jatim 2017
• 1 Siswa Tulungagung Positif Covid-19, Dindikpora Masih Dukung Kunjungan Guru di Wilayah Sulit Sinyal
