Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

3 Bulan Sudah Menjarah 15 Motor, Tiga Residivis di Surabaya Tertangkap, Hasil Curian Dibuat Nyabu

Demi membeli narkotika jenis sabu-sabu, tiga residivis di Surabaya bersekongkol mencuri sepeda motor.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/TONY HERMAWAN
Tiga residivis asal Surabaya tidak kapok masuk penjara. Demi membeli narkotika jenis sabu, tiga residivis ini bersekongkol mencuri sepeda motor, Selasa (17/1/2023) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ada tiga residivis asal Surabaya tidak kapok masuk penjara.

Demi membeli narkotika jenis sabu-sabu, tiga residivis ini bersekongkol mencuri sepeda motor.

Tak tanggung-tanggung komplotan ini dalam rentan waktu 3 bulan sudah menjarah 15 sepeda motor.

Pelaku pertama bernama Ismail (23) warga asal Sidokapasan.

Kedua, Aris (27) warga asal Sidonipah. Ketiga, Arifin (34) warga asal Bulak Banteng.

Ketiganya tertangkap setelah mencuri sepeda motor Honda Beat tahun 2022 milik Choirul Adam, petugas Kelurahan Tambakrejo, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Pria Tua Gerilya di Parkiran Mall Surabaya Gasak Laptop dan Tas, Modal Mobil Sewaan, Aksi Terendus

Choirul Adam menjadi korban komplotan ini lantaran tertidur pulas di sela-sela jam dinas malam.

Tidak hanya motor, handphone korban saat itu juga ikut raib.

Motor korban kemudian dijual ke seorang penadah berinisial Mr X.

Kendaraan tersebut laku seharga Rp2,5 juta.

Kemudian, uang itu dibagi tiga.

Satu orang kurang lebih dapat uang Rp800 ribu.

Kemudian, mereka patungan Rp400 ribuan.

Uang itu kemudian dipakai untuk beli sabu dan sejumlah minuman alkohol (minhol).

Sudah mendapat sabu dan minhol, mereka pesta sampai teler.

Tanpa disangka, ternyata Choirul Adam melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Simokerto.

Baca juga: Modus Pria Situbondo Pura-pura Beli Tabung LPG, Dipergoki si Pemilik Toko, Endingnya Dihajar Massa

Polisi pun kemudian melakukan penyelidikan.

Dari hasil penyelidikan itu, Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho mengatakan, terungkap identitas Ismail dan Aris.

Polisi kemudian beberapa hari lalu melihat Ismail dan Aris berboncengan sepeda motor melintas di sekitar Jalan Kapasan.

Melihat itu, polisi kemudian memepet mereka.

Polisi saat itu sebenarnya ingin meringkus mereka dengan cara humanis, agar tidak ada keributan di jalan.

Namun, keduanya justru mencoba kabur dengan cara menancap gas motor.

Polisi pun terpaksa menembak kaki Ismail dan Haris.

"Dengan sangat terpaksa, kami melakukan tegas dan terukur," ujar Kompol Dwi Nugroho.

Ismail dan Aris akhirnya jatuh dari motor. 

Mereka mengaku sudah 15 kali mencuri sepeda motor bersama Arifin.

Baca juga: Warga Lihat Orang Dorong Kendaraan, Rupanya Maling Motor Roda 3 Milik SD Badrut Tamam di Probolinggo

Komplotan ini biasanya mencari sepeda motor yang diparkir sembrono di kampung-kampung. 

"Mereka sebelum maling biasanya pakai sabu dulu. Pengakuannya, biar lebih percaya diri dan berani," ujarnya.

Sesudah pakai sabu, mereka lalu mencari sasaran dengan naik satu sepeda motor.

Aris menyamar jadi ojek online untuk bertugas memantau situasi.

Kemudian yang melakukan eksekusi Ismail.

Setelah itu, Arifin membantu Ismail agar motor hasil cepat menjauh dari jangkauan pemiliknya.

Arif tertangkap ketika tertidur pulas di sebuah Indekos Bulak Banteng.

Bangun-bangun tangannya sudah dikecrek borgol.

Karena inilah, polisi tidak menembak kaki Arif.

Berita Surabaya lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved