Berita Surabaya
Sosok Naomi Arin Daraswasih, Perias Jenazah di Surabaya, Tabur Kebaikan untuk Keluarga yang Berduka
Profesi MUA makin menjamur. Banyak perias menyediakan jasanya untuk merias seseorang di momen penting seperti prewedding, pengantin maupun wisuda.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
“Saya ikut pelatihan dan langsung praktek. Guru saya Gloria Elsa Hutasoit,” ucap anggota organisasi perias jenazah Maraton Kebaikan tersebut.
Baca juga: Tren Konsep Wedding 2023, Pernikahan Ala Film Korea hingga Bridgerton Diprediksi Masih Ramai Peminat
Penggunaan Makeup Jenazah Berbeda
Dalam hal kebersihan, perias jenazah juga memperhatikan alat-alat rias yang dipakai. Penggunaan alat-alat makeup pun berbeda untuk beberapa kasus kematian.
Naomi mengungkapkan, sebagai perias jenazah ia membutuhkan informasi mengenai riwayat penyakit dan penyebab meninggalnya jenazah.
“Kalau misal korban punya penyakit menular, kami pakai makeup satu kali pakai tapi kalau untuk jenazah yang meninggal normal makeup bisa dipakai. Sebelum itu bertanya dulu ke keluarga atau perawat dan untuk riwayat penyakit menular juga ada kode sendiri,” katanya.
Baik jenazah laki-laki dan perempuan dinilai sama saja. Tampilan riasan untuk perempuan lebih beragam. Misal natural look atau soft glamour.
“Lebih natural merias laki-laki. Merapikan alis, kumis, rambut yang sudah gondrong. Kalau tren juga ada, karena guru saya mempelajari juga dari luar negeri. Kami juga ada tema khusus tergantung juga dengan usia,” ujarnya.
Selain teknik untuk menutup luka, Naomi juga menyebut banyak belajar tentang budaya dan adat dari mendiang. Sebab, kerap kali ia diminta untuk merias jenazah dari luar kota yang memiliki karakter budaya berbeda.
Dicontohkan, tradisi saur matua yang merupakan pelaksanaan upacara adat bagi keluarga Batak yang meninggalkan keluarganya dalam keadaan tidak memiliki tanggungan. Anak-anak mendiang sudah berkeluarga dan sukses.
“Kami tidak hanya merias terus selesai, kebanyakan kan luar pulau dan kami mempelajari budaya,” ucap Naomi.
Organisasi kemanusiaan Maraton Kebaikan ini juga mengkampanyekan donasi makeup kadaluarsa untuk rias jenazah dan disalurkan ke beberapa rumah duka atau yayasan yang membantu merias jenazah.
Makeup kadaluarsa yang dimaksud juga memiliki kualifikasi di antaranya tidak berbau dan berjamur. Kampanye tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesaaran masyarakt terkait pentingnya mengolah limbah makeup.
Petunjuk Tuhan Melayani Kebaikan
Mungkin muskil membayangkan ada seseorang yang siap sedia menjadi perias jenazah, di saat banyak orang ingin memiliki profesi mapan.
Naomi justru menghampiri pekerjaan tersebut. Ketertarikan perempuan berusia 24 tahun itu bukan tanpa alasan. Naomi melihat profesi tersebut adalah panggilan Tuhan.
berita Surabaya
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Naomi Arin Daraswasih
perias jenazah
perias jenazah di Surabaya
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.