Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

DPRD Surabaya Sebut Percepatan Ekonomi UMKM Harus Libatkan Peran Swasta

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno mengatakan, keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Surabaya perlu upaya akselerasi

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Nuraini Faiq
UMKM - Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno saat menemui para pelaku UMKM yang ikut pelatihan di Semolowaru Surabaya. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno mengatakan, keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Surabaya perlu upaya akselerasi.

Percepatan ekonomi kerakyatan di Surabaya harus melibatkan peran swasta. Tidak hanya selalu menggantungkan pada peran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Ini yang dibutuhkan oleh UMKM. Yaitu kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk menjadikan UMKM naik kelas. Harus ada dukungan swasta di samping dukungan Pemkot," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno, Minggu (19/2/2023).

Politisi PDIP ini mensupport ekonomi kerakyatan agar makin bergerak cepat. Dia meninjau pelatihan UMKM yang digelar kelompok UMKM Kelurahan Semolowaru. Pelatihan digelar di Kelurahan Semolowaru atas kerjasama dengan perusahaan produsen bahan makanan.

Hadir pula perwakilan BPR Surya Artha Utama (SAU), lembaga perbankan penyedia pinjaman permodalan UMKM milik Pemkot Surabaya.

Anas mengapresiasi kolaborasi yang dijalin perusahaan swasta dengan kelompok UMKM. Sebanyak 35 UMKM ikut ambil bagian dalam pelatihan tersebut.

Anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya itu menambahkan, Pemkot di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji, saat ini tengah serius menggerakkan pemberdayaan UMKM pasca pandemi. Keberpihakan anggaran sebesar 40 persen dari total belanja barang dan jasa Kota Surabaya.

"Hal itu tidak cukup, jika tidak ada semangat gotong royong dari pihak swasta dalam peningkatan kemampuan UMKM. Selain itu, yang utama adalah semangat pelaku UMKM untuk mau maju. Kedua faktor itu harus didukung," ungkap Anas.

Pogram pendampingan dan pelatihan terhadap UMKM juga harus intensif dilakukan. Supaya UMKM memiliki bekal yang cukup ketika menggeluti bisnis. UMKM harus dibekali skill sesuai kebutuhan pasar di eranya.

Baca juga: BSI dan UINSA Berkolaborasi untuk Bikin UMKM Berjaya melalui Onboarding Talenta Wirausaha BSI 2023

Inovasi dan Permodalan

Sementara itu, Marlin, staf pemasaran Kobe, perusahaan produsen bahan makanan berharap, kegiatan pelatihan seperti ini bisa mendorong para pelaku UMKM memiliki inovasi. Sehingga produk-produk yang dihasilkan kian berkembang. "Harus ada inovasi produk," kata Marlin.

Namun, menggerakkan UMKM tidak lepas dari perlunya dukungan permodalan yang tidak memberatkan. Widi Hidayat, staf operasional PT BPR SAU mengatakan, program pinjaman modal untuk UMKM dengan bunga ringan tengah dijalankan di Surabaya.

"Kami mendukung permodalan kepada UMKM agar bisa meningkatkan pendapatan. Selain itu, BPR SAU juga memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mengakses progam pinjaman modal," terangnya.

Pelaku UMKM menyambut antusias pelatihan tersebut. Karena, bisa menambah pengetahuan dalam pengolahan produk. "Semoga usaha kami bisa maju, pendapatan naik, dan menambah lapangan kerja," ucap Wakil Ketua UMKM Semolowaru, Linda.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved