Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bursok Anthony Bongkar Perlakuan DJP setelah Dipanggil Soal Perkara Sri Mulyani, Tak Takut Meninggal

Pengakuan Bursok Anthony setelah dipanggil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan kini disorot.

|
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Kolase TribunSumsel
Sosok Bursok Anthony dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. 

TRIBUNJATIM.COM - Pengakuan Bursok Anthony setelah dipanggil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan kini disorot.

Bursok Anthony dipanggil buntut viralnya aduan pegawai pajak Bursok tersebut di media sosial  . 

Sebelumnya Bursok Anthony yang merupakan Kasubbag Tata Usaha dan Rumah Tangga pada Kanwil DJP Sumut II ini meminta atasannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mundur.

Tak hanya itu, pada aduan pegawai pajak bernama lengkap Bursok Anthony Marlon itu juga terdapat tudingan bahwa menuding Sri Mulyani menjadi beking sejumlah perusahaan bodong karena aduannya tak digubris sekitar 2 tahun.

Aduan pegawai pajak ini viral di media sosial dan Bursok Anthony dipanggil ke Jakarta.

Bursok Anthony terbang ke Jakarta pada Kamis (2/3/2023) untuk  melengkapi seluruh aduannya tersebut kepada pimpinannya.

“Saya ke Jakarta memberikan keterangan tambahan terkait pengaduan saya pak. Gak ada (tekanan). Cuma saya jadi tahu saja kalau ternyata pengaduan saya itu tidak dilimpahkan ke OJK, melainkan tetap ada di DJP,” kata dia, Jumat (3/3/2023) dikutip dari Tribun Medan.

Bursok Anthony juga membeberkan bagaimana perlakuan DJP saat bertemu Bursok.

Baca juga: Sosok Bursok Anthony yang Minta Menkeu & Dirjen Pajak Turun, Pegawai DJP Berharta Minus: Kami Hancur

Ia mengaku diperlakukan ramah sekali saat menjelaskan soal aktivitas Perseroan Terbatas (PT) yang memiliki rekening virtual akun di 8 bank pemerintah dan swasta.

"Saya diperlakukan dengan ramah sekali,” katanya.

Diketahui aduan pegawai pajak ini masih terus berlanjut.

Bursok Anthony Marlon akan meminta Sri Mulyani bertindak.

Baca juga: Disindir Megawati dan Jokowi, Reaksi Sri Mulyani Terekspos, Cuma Bisa Senyum Kecut: Kita Perbaiki

Sri Mulyani dimiinta untuk membuka identitas pemilik perusahaan-perusahaan bodong yang membuat rekening virtual di sejumlah bank besar di Indonesia.

Bursok Anthony Marlon mengakui bahwa ia sempat melakukan investasi di perusahaan itu, namun setelah dicek ternyata perusahaan investasi bodong.

Pria asal Medan itu menuturkan jika ia telah mengikhaslkan uang yang sudah masuk di perusahaan investasi bodong itu.

Namun, sebagai pegawai pajak, Bursok Anthony berharap perusahaan tersebut membayar pajak.

"Saya sudah mengikhlaskan uang saya, jika memang tidak bisa ditarik lagi, tapi karena saya adalah pegawai pajak, maka ada rasa tanggungjawab saya kepada negara untuk menindaklanjuti adanya perusahaan bodong yang tidak bayar pajak, karena jika diusut, pasti perusahaan itu dapat dikenakan pajak sangat besar dan itu menguntungkan negara kita," ujar Bursok Anthony Marlon dikutip dari Tribunjateng.com.

Bursok Anthony Marlon akan kembali menyurati Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menyampaikan intruksi kepada 8 bank di Indonesia agar membuka siapa pemilik perusahaan investasi bodong itu.

Ia berharap perusahaan itu mau membayar pajak.

"Ini bukan kepentingan pribadi saya, ini kepentingan negara, bagaimana sebuah perusahaan dengan omset yang besar namun tidak mau membayar pajak, tentu ini sangat merugikan negara," ujar Bursok Anthony.

Baca juga: Curhat Sri Mulyani Imbas Kelakuan Minus Pejabatnya, Bongkar Isi Hati Pegawai yang Jujur: Terluka

Diketahui, Tudingan yang cukup mengejutkan terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani oleh Kepala Sub Bagian Yaya Usaha dan Rumah Tangga Kanwil DJP Sumut II- Pematang Siantar, Bursok Anthony Marlon.

Bursok menyebut, Sri Mulyani bekingi dua perusahaan bodong.

Setelah melontarkan tudingan tersebut, Bursok muncul di hadapan awak media.

Bursok melaporkan Sri Mulyani ke DPR terkait adanya perusahaan bodong yang memiliki virtual akun di delapan bank swasta pemerintah.

Baca juga: Sri Mulyani Copot Rafael Alun, GP Ansor Trenggalek Sebut Obati Luka Masyarakat: Usut Juga Rekening

Terkait laporannya tersebut Bursok mengaku tak akan pernah mundur.

"Saya sudah katakan sejak semula pada para pimpinan di DJP/Kemenkeu dan pihak kepolisian di Polda Sumut bahwa saya tidak akan pernah mundur sejengkalpun terkait pengaduan saya ini,” katanya.

Ia juga mengaku siap mempertaruhkan segalanya, bahkan hingga nyawanya dan nyawa sang istri.

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Jumat (3/3/2023), Bursok juga mengaku tak takut ditemukan meninggal dunia di selokan.
"
Jangankan karier/jabatan saya pertaruhkan, nyawa saya dan isteri saya pun sudah kami pertaruhkan demi negara. Sekiranya saya atau keluarga saya ditemukan di selokan tentu mereka tau kan karena apa? Itu yg saya katakan,” tegasnya.

Bursok mengatakan, Sri Mulyani membekingi dua PT bodong.

Menurutnya, PT bodong itu sangat mencurigakan karena memiliki virtual akun rekening di delapan bank pemerintah dan swasta dalam negeri.

Yang membuat perusahaan itu mencurigakan yakni, dua perusahaan itu tak memiliki NPWP dan tidak terdaftar di Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM.

Perusahaan bodong ini yaitu PT Beta Akses Vouchers dan PT Antares Payment Method.

Baca juga: Sudah Telanjur Minta Maaf dan Mau Klarifikasi Harta, Rafael Alun Dicopot Sri Mulyani: Mencederai!

Di sisi lain, Bursok Anthony Marlon mengaku telah mengantongi izin Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan RI selama menginap 9 bulan di Hotel ASEAN Medan (kini berubah nama menjadi Hotel Radisson Medan) pada tahun 2016 lalu.

Kepada reporter Tribun Medan, Bursok meluruskan bahwa berita yang menyebut dirinya tinggal di Hotel ASEAN pada tahun 2016 tersebut dikarenakan ada masalah keluarga yang harus dihadapi.

Ia tinggal di Hotel ASEAN bersama Istri, ketiga anaknya dan dua pembantu.

Lanjut Bursok, dirinya mendapat potongan harga selama 9 bulan menginap di Hotel ASEAN bersama keluarganya.

Ia mendapat potongan harga dari yang tadinya Rp 600 ribu/malam menjadi Rp 300 ribu/malam.

Baca juga: Lihat Langsung di Malang, Menkeu Sri Mulyani Puji Program Penanganan Kemiskinan Terpadu Kemensos

Bursok menyampaikan, dirinya memilih tinggal di hotel selama 9 bulan dengan total tagihan Rp 90 juta.

Dengan tinggal di hotel, katanya, dirinya tak perlu membeli perabot seperti tempat tidur, TV, dan CCTV.

Disinggung terkait komitmennya melaporkan Sri Mulyani ke DPR-RI terkait tidak menindaklanjuti adanya perusahaan bodong di Indonesia yang memiliki virtual akun di 8 bank swasta dan pemerintah, Bursok mengaku siap menanggung segala akibatnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved