Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Relokasi Penghuni Kampung 1001 Malam Surabaya Berlanjut, 36 KK Dapat Hunian Rusun

Pemkot Surabaya melanjutkan relokasi penghuni Kampung 1001 Malam. Sebanyak 3 KK dapat hunian rusun.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan kunci unit hunian kepada warga eks penghuni Kampung 1001 Malam, Kamis (9/3/2023), di Rusunawa Benowo Pakal. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya melanjutkan relokasi penghuni kampung 1001 malam, Kamis (9/3/2023).

Sebanyak 36 Kepala Keluarga (KK) mendapatkan unit di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) milik Pemkot. 

Rinciannya, 34 ditempatkan di Benowo Pakal dan 2 KK lainnya di Rusunawa Pesapen, Kota Surabaya.

Ini merupakan gelombang ketiga relokasi penghuni kampung 1001 malam

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyerahkan langsung kunci unit hunian kepada warga di Rusunawa Benowo Pakal.

Wali Kota juga memastikan kelayakan unit hunian hingga fasilitas. 

Baca juga: Buntut Akal-akalan Robot Trading ATG, 3 Mobil Mewah Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Disita

Dengan relokasi ini, ia berharap kualitas hidup warga tersebut lebih baik.

“Kemarin dari kampung 1001 malam ada yang di bawahnya jembatan, hari ini mendapatkan tempat yang lebih baik," kata Cak Eri

Relokasi tersebut akan terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya hingga seluruhnya tuntas.

Sebab, Pemkot Surabaya berkomitmen memberikan kehidupan yang layak bagi warga eks kampung 1001 malam.

"Saya matur nuwun (terima kasih) dengan warga. Ini harus menjadi lebih baik, maka tetap ada pembinaan hingga warga tidak lagi bergantung dari pemerintah,” katanya. 

Adapun kampung 1001 malam, berada di Jalan Lasem Barat, Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Tinggal di kolong jembatan tol sejak sekitar 1999, ada sekitar 146 kepala keluarga (KK) yang hidup melalui bilik-bilik kecil yang hanya dibatasi dengan kayu triplek di setiap biliknya. 

Warga yang tinggal di kawasan ini mayoritas bekerja sebagai pemulung, pengemis, pengamen, kuli bangunan, tukang becak dan buruh kasar. 

Mulai akhir 2022, Pemkot pun akhirnya mulai mengosongkan kawasan ini dan merelokasi para warga ke tempat yang lebih layak. 

Kebijakan ini diharapkan bisa memantik warga lainnya untuk meningkatkan taraf hidup.

Mereka bisa membentuk kelompok Padat Karya bagi warga yang tinggal di Rusunawa Benowo Pakal.

Baca juga: SOSOK dan Biodata Fuad Benardi, Putra Mensos Tri Rismaharini, Ketua Banteng Muda Indonesia-Surabaya

“Mereka hidupnya harus layak dan berubah, karena kehadiran masyarakat dan pemerintah menjadi satu. Ini yang ingin saya bentuk di Surabaya, guyub rukun dan gotong-royong,” katanya.

Program padat karya bisa dilakukan masyarakat untuk mendapatkan penghasilan lebih baik.

Nantinya, mereka bisa pindah untuk mendapat hunian lebih baik dibanding rusunawa. 

"Warga Surabaya bisa memiliki pendapat besar dan pendapatan untuk keluarganya, sehingga dia nanti (mulai) bisa kontrak atau rumah sendiri," ujarnya.

Salah satu penerima, Sigit Santoso sempat menolak rencana relokasi Pemkot Surabaya.

Ia bercerita, mereka telah tinggal di kampung 1001 malam selama hampir 25 tahun. 

“Alhamdulilah Walikota (Eri Cahyadi) mau memberikan yang terbaik. Saya minta warga yang sudah pindah di rusunawa bisa dibina agar pendapatannya lebih baik," katanya. 

Saat ini mereka untuk sementara mendapatkan pembebasan biaya sewa, listrik, dan air selama tiga bulan.

Baca juga: Tema Musim Semi Jadi Rekomendasi Konsep Pesta Pernikahan untuk Millenial dari Vasa Hotel Surabaya

"Kami juga mendapat permakanan selama satu bulan, tiga kali sehari,” kata Sigit Santoso yang juga Ketua Pengurus kampung 1001 malam ini.

Ia mengaku tertarik dengan program padat karya yang digagas Pemkot.

Apabila semakin banyak ekonomi warga eks penghuni kampung 1001 malam yang meningkat, maka akan semakin banyak warga yang mau direlokasi. 

“Ini bisa menjadi percontohan, bahwa warga yang sudah direlokasi Pemkot Surabaya bisa berhasil. Hunian ini layak dan lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Di gelombang sebelumnya, sebagian warga kampung 1001 malam juga telah direlokasi ke Rusunawa Sumur Welut, Pakal, maupun Pesapen.

Mereka mendapat akomodasi dari Pemkot. 

“Terima kasih kepada Bapak Wali Kota Eri Cahyadi yang sudah mau membantu dan memperjuangan warga Kampung 1001 Malam agar kehidupannya lebih layak. Terima kasih juga kepada aparat yang sudah membantu mengangkut barang-barang kami,” katanya. 

Berita Surabaya lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved