Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

5 Kesalahan Selama Menu Diet Intermitten Fasting, Malah Bikin Timbangan Makin Berat: Air Putih

Meski terdengar simpel, ternyata ada banyak kesalahan saat melakukan intermitten fasting. Inilah 5 kesalahan tersebut.

Editor: Olga Mardianita
Freepik.com
Ilustrasi intermitten fasting. 

"Jika kita memiliki pola makan yang buruk sebelum intermittent fasting, itu tidak akan bermanfaat bagi tubuh," terangnya.

"Ciptakan kebiasaan makan protein — makan cukup protein dan memasukkan berbagai sumber protein sepanjang hari — selama beberapa minggu sebelum mencobanya," saran Arciero.

Jika tidak, kebiasaan tidak sehat apa pun yang kita miliki akan mengimbangi manfaat puasa, seperti kontrol gula darah yang lebih baik, karena kita mungkin akan kembali mengonsumsi makanan tidak sehat saat intermittent fasting berakhir.

Berikut ini adalah diet TLC untuk menurunkan kadar kolesterol sekaligus menurunkan berat badan. Diet TLC terkadang tidak dapat dikatakan sebagai diet. Pasalnya, diet TLC cenderung mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Berikut ini adalah diet TLC untuk menurunkan kadar kolesterol sekaligus menurunkan berat badan. Diet TLC terkadang tidak dapat dikatakan sebagai diet. Pasalnya, diet TLC cenderung mengubah pola makan menjadi lebih sehat. (Freepik/KamranAydinov)

 

2. Makan junk food setelah intermittent fasting

Arciero mengungkapkan, kesalahan terbesar yang dilakukan kebanyakan orang dengan intermittent fasting adalah berpikir bahwa mereka dapat makan apa saja, selama mereka tetap berpegang pada waktu puasa.

Hal ini dapat menyebabkan siklus kekurangan dan makan berlebihan yang dapat menjadi kontraproduktif bagi kesehatan.

"Ini adalah patologi makan yang tidak teratur. Mengapa kita ingin menyoroti hal itu sebagai sesuatu yang bermanfaat?" ujarnya.

Sebaliknya, kita harus berusaha untuk memasukkan lebih banyak serat dan protein ke dalam camilan dan makanan, yang keduanya dapat membantu kita merasa kenyang dan mendukung pencernaan yang sehat.

Penting juga untuk mengurangi gula, terutama gula tambahan, karena terlalu banyak gula dapat mengganggu kesehatan metabolisme yang berlawanan dengan tujuan kita melakukan intermittent fasting.

3. Berhemat pada protein

Penelitian Arciero menemukan bahwa orang mendapatkan hasil yang lebih baik dari intermittent fasting jika mereka mengonsumsi makanan berprotein tinggi setidaknya empat kali selama periode makan mereka.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa protein dapat membantu kita merasa lebih puas setelah makan dan bahkan dapat membantu kita membakar lebih banyak kalori.

Sebab, dibutuhkan lebih banyak energi untuk mencerna protein dibandingkan dengan nutrisi lain seperti karbohidrat atau lemak.

Protein juga merupakan nutrisi penting untuk menjaga otot, yang penting untuk metabolisme yang sehat. Beberapa diet intermittent fasting telah dikaitkan dengan risiko kehilangan otot yang lebih tinggi, sehingga protein tambahan dapat membantu.

Ilustrasi minum air putih untuk menu diet menurunkan berat badan.
Ilustrasi meminum air putih. (freepik.com/benzoix)
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved