Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Probolinggo

Bukannya Pergi Salat Tarawih, Pria Bersarung di Probolinggo Ini Malah Asyik Karaoke Bareng 2 Biduan

Sekelumit kisah yang bikin ngelus dada datang dari Kabupaten Probolinggo. Bukannya salat tarawih ke masjid, pria bersarung malah ke tempat karaoko

|
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ndaru Wijayanto
ISTIMEWA
Personel Samapta Polres Probolinggo mendapati seorang pria bersarung dan berpeci tengah berdendang bareng biduan di tempat karaoke. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Sekelumit kisah yang bikin ngelus dada datang dari Kabupaten Probolinggo. 

Bukannya berangkat menunaikan ibadah salat tarawih ke masjid, seorang pria bersarung justru mampir ke tempat karaoke

Dia adalah, AH (37) warga Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. 

Apesnya lagi, AH terpergok personel Samapta Polres Probolinggo saat sedang asyik berdendang ditemani dua biduan di tempat karaoke setempat, Rabu (22/3/2023) sekira pukul 19.00 WIB. 

Saat terciduk, AH juga mengenakan sarung dan peci. 

Baca juga: Datang ke Musala, Warga Malang Bukannya Beribadah Malah Berbuat Dosa, CCTV Merekam Semua

Baca juga: Nasib Miris Pria Sarjana di Tuban, Lulus Kuliah Bukannya Kerja, Malah Rugikan Tetangga

Kasat Samapta Polres Probolinggo, Iptu Siswandi mengatakan pria tersebut terciduk saat pihaknya melaksanakan operasi sweeping Ramadan. 

Dalam operasi, polisi telah menentukan lokasi yang hendak disambangi atau dicek. 

"Kami bergegas menuju lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Setibanya di salah satu tempat hiburan malam, kami menemukan seorang pria ditemani dua pemandu lagu," katanya dikonfirmasi Jumat (24/3/2023). 

Baca juga: Hari Pertama Puasa, Warung di Surabaya Ditabrak Mobil Listrik, Pembeli yang Makan Siang Tersungkur

Siswandi menyebut saat dilakukan penggeledahan di tempat itu, pihaknya berhasil mengamankan sebanyak 10 botol minuman beralkohol. 

Pihaknya turut mengamankan dua biduan dan seorang pria itu ke Mapolres Probolinggo guna dilakukan pembinaan. 

"Ada tiga botol anggur merah serta tujuh botol bir yang kami amankan," pungkasnya  . 

Transaksi Nakal Pakai Bantal

Sementara itu, dari Gresik dilaporkan, bahwa rumah kos di Jalan Perintis Taman 4 No. 45 Warga RT 09/RW 07 Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik ditutup warga karena diduga menjadi tempat prostitusi.

Praktek tersebut tetap dilakukan meski saat ini adalah bukan suci Ramadhan  . 

Ternyata, di dalam rumah kos berwarna abu-abu itu, kamarnya dapat disewa dalam beberapa jam.

Para penyewa bisa melakukan transaksi melalui Whatsapp kemudian meletakkan uang di bawah bantal kasur.

Hal ini disampaikan Taufik, warga setempat usai pertemuan di Balai Desa Randuagung, Kebomas.

Dikatakannya, di rumah kos tersebut memiliki 18 kamar.

Kamar yang paling sering disewakan untuk pasangan di luar nikah adalah kamar nomor 2 5,6 dan 7.

"Saya liat banyak sepeda motor, mencurigakan, di luar kewajaran, sepeda motornya lebih dari 30," kata dia, Jumat (24/3/2023).

Taufik langsung menunggu di depan rumah kos tersebut.

Sekitar pukul 18.00 hingga 18.30, dia bersama sejumlah warga mendatangi lokasi.

Ternyata sejumlah pasangan mesum langsung dikeler.

"3 pasang kami amankan, ada yang masih di bawah umur. Masih kelas 3 SMK dan m STM. Mereka pasangan muda-mudi di luar pernikahan," tambahnya.

Salah satu yang diamankan mengaku memesan kamar melalui whatsapp. Kemudian negosiasi harga sewa kamar.

Jika memesan kamar pukul 19.00 - 09.00 tarifnya Rp 200 ribu. Jika masuk pukul 21.00-09.00 tarifnya Rp150 ribu.

"Cara membayarnya ditaruh di bawah bantal. Kami kroscek WA pengelola benar itu tulisannya. Kami minta ditutup secara permanen. Pelaku dipidanakan," tambahnya lagi.

Kepala Desa Randuagung, Khambali mengatakan, warga sudah laporan disertai bukti kuat.

Kemudian hasil koordinasi di balai Desa sepekat untuk menutup sementara.

"Untuk meredam amukan warga kita tutup sementara. Pengelola Babinsa Bhabinkamtinmas Trantib, Kepala desa sepakat ditutup sementara, kalau ditutup permanen yang berhak Satpol PP," bebernya.

Hayati pengelola kos irit berkomentar. Menurutnya, rumah kos tersebut memang campur. Untuk kos pria dan wanita.

"Ditutup sementara kemungkinan bisa dibuka lagi. Untuk kos laki-laki saja atau perempuan saja. Kalau sekarang tidak bisa menawar. Selama ini campur," ujarnya sambil meninggalkan balai desa.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved