Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

2 Pemuda Bertetangga di Surabaya Kompak Curi Motor, Janjian dengan 'Bos' di Jalan Sepi Bangkalan

Dua orang maling motor yang beraksi di dua kabupaten atau kota, seperti Lakarsantri, Kota Surabaya hingga Menganti, Kabupaten Gresik, berhasil ditangk

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Saat komplotan bandit maling motor Gilang Putra Pratama (23) dan Fahmi Asyarif (26), diinterogasi Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Dua orang maling motor yang beraksi di dua kabupaten atau kota, seperti Lakarsantri, Kota Surabaya hingga Menganti, Kabupaten Gresik, berhasil ditangkap Anggota Tim Antibandit Polsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya. 

Tersangka merupakan kawan karib yang hidup bertetangga di kawasan Ambengan, Tambaksari, Surabaya, bernama Gilang Putra Pratama (23) dan Fahmi Asyarif (26). 

Seraya menundukkan kepala, tersangka Gilang Putra Pratama, mengaku, bersama temannya itu, ia baru beraksi di dua lokasi, beberapa bulan lalu. 

Lokasi pertama di Kecamatan Menganti, Gresik.  Kemudian, di lokasi kedua, sebuah area parkir hotel, kawasan Jalan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya, pada Sabtu (6/5/2023) dini hari. 

Namun, di lokasi kedua itu, aksinya gagal total. Gerak-geriknya dan Fami menyatroni area parkir tersebut ternyata terpantau penjaga hotel melalui kamera pengawas CCTV. 

Belum juga berhasil membawa motor curian. Keduanya malah disergap warga dan dihajar habis-habisan hingga diakhirnya disergap oleh anggota Tim Antibandit Polsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya yang berpatroli. 

Baca juga: Berawal dari Kunci T Patah, Maling Motor di Surabaya Ditinggal Kabur Temannya

Baca juga: Tingkah Janggal Maling di Jombang, Seusai Aksinya Berhasil Malah Tinggalkan Sandal Jepit

"Saya yang bonceng dia saat beraksi. Yang ambil motor si Fahmi. Kita sudah 2 kali. Di Gresik satu kali. Yang kedua gagal. Iya babak belur. Uangnya buat makan sehari-hari," ujarnya saat diinterogasi oleh Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim di Aula Mapolsel Lakarsantri, Senin (8/5/2023). 

Kemudian, tersangka Fahmi mengaku, selama beraksi dirinya tidak mempersenjatai diri dengan senjata jenis apapun. 

Kecuali, hanya membawa empat buah tuas pengungkit kunci T yang diselipkan di dalam saku celananya. 

Alat Kunci TV tersebut, bukan dibuat sendiri. Melainkan diperoleh dari seorang kenalannya yang bertindak sebagai penadah motor curian di Bangkalan, Jatim. 

Saat dicecar mengenai sosok penadah yang disebutnya sebagai 'bos' itu. Fahmi mendadak gagap. Ia berdalih tidak mengetahui namanya. 

Dan selama ini, setiap dirinya menyetor atau menjual motor curiannya kepada sosok si bos tersebut.

Ia kerap menggunakan sistem cash on delivery (COD) di salah satu jalan sepi di Kabupaten Bangkalan. 

Baca juga: Maling Motor Terekam CCTV Beraksi di Apotek Tandes Surabaya, Hanya Butuh Waktu 18 Detik

Sekali menjual motor curian. Ia membrandolnya tak lebih dari Rp2,5 juta. Uang hasil penjualan motor curian tersebut, dibagi dua.

Kalau temannya; Gilang, berdalih digunakan untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. 

Tidak dengan Fahmi. Ia terdesak melakukan pencurian motor karena dapat memperoleh uang dengan cepat dalam jumlah besar yang nanti digunakan membayar hutang. 

"Tujuan saya nyuri buat bayar hutang. Dulu saya buat tiket pesawat ke Papua waktu dulu. Gak bisa beli. Saya pinjam uang ke keluarga. Sekarang saya mau bayar utangnya," ungkap Fahmi. 

Selama ini, Fahmi mengaku, dirinya dan komplotannya beraksi dengan berkeliling sejumlah kawasan permukiman, kosan dan area parkir hotel yang minim pengawasan. 

Keberaniannya menjalankan aksi pencurian motor selama ini, murni dikarenakan terdesak kebutuhan hidup sehari-hari dan melunasi hutang. 

Disinggung mengenai adanya jimat ataupun adanya suplemen khusus yang dikudap sebelum beraksi. Fahmi dan Gilang kompak geleng-geleng kepala. 

"Jualnya Rp2,5 juta. Kami keliling cari sendiri. Sasaran kami pinggir jalan. Motor yang kami pilih Beat, Vario. Saya enggak bawa sajam. Cuma bawa kunci T. Enggak bawa jimat. Ya takut dipukuli," pungkasnya. 

Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol Hakim mengatakan, kedua tersangka itu, baru pertama kali ditangkap oleh anggota kepolisian. 

Ia menduga, keduanya telah beraksi di banyak lokasi yang tersebar dari Kabupaten Gresik, hingga Kota Surabaya. 

Selama beraksi, keduanya hanya mengandalkan kunci T. Dan tidak mempersenjatai diri menggunakan sajam, senpi atau senjata tumpul sejenisnya. 

"Saat beraksi tidak menbawa senpi, sajam. Ditemukan kunci T dan leter L. Tidak ada jimat, yang ditemukan kaitannya dengan pelaku kejaharan," ujar Hakim, didampingi Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi. 

Setelah berhasil mencuri motor. Biasanya, lanjut Hakim, para pelaku bakal menjualnya ke Bangkalan, Jatim, seharga Rp2,5 juta, menggunakan sistem COD, dengan pihak penadah yang tidak diketahui identitasnya. 

Kini, Tim Antibandit Polsek Lakarsantri terus mengembangkan kasus tersebut. Hakim tak menampik, kedua tersangka tersebut memiliki anggota komplotan lain. 

"Sementara masih 1 kelompok, deng dua orang. Dan masih dikakukan pendalaman penyidik Polsek Lakarsantri," pungkasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved