Berita Viral
Nasib Oknum Dokter seusai Aniaya Staf Karen's Diner di Bali, Bermula dari Panggil Nama Saja
Inilah nasib oknum dokter yang menganiaya staf Karen's Diner di Bali. Oknum dokter itu menganiaya staf Karen's Diner karena tak terima dipanggil nama
Kejadian bermula saat mengendarai sepeda motor, berpapasan sekelompok remaja yang konvoi motor berjumlah sekitar 100 orang.
"Sekelompok remaja ini mengenakan atribut sebuah perkumpulan. Diduga keduanya berasal dari kelompok yang berseberangan," terang Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, Rabu (7/12/2022).
Sekelompok remaja serba hitam ini terpancing saat membaca tulisan Mbah Nggolo di kaus korban.
Gerombolan besar ini menyerang Sutrisno dan Dodi hingga terjatuh dari sepeda motor.
Salah satu di antara massa ini merampas kaus milik korban yang bertuliskan Mbah Nggolo tadi.
selain itu ponsel milik korban merek Vivo juga diambil.
Korban sempat berteriak minta tolong kepada warga sekitar.
Namun teriakan itu malah direspons dengan pukulan bertubi-tubi oleh massa.
"Akibat pengeroyokan ini korban mengalami luka lebam dan lecet di bagian wajah, kaki serta tangan," sambung Anshori.
Malam itu juga kedua korban melapor ke Polsek Ngunut.
Polisi lalu melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku.
Unit Reskrim Polsek Ngunut bersama Unit Resmob Macan Agung Satreskrim Polres Tulungagung menangkap 10 orang terduga pelaku pada Selasa (6/12/2022) pukul 14.00 WIB.
"Nama-nama 10 orang ini dikantongi dari hasil penyelidikan. Mereka diamankan dari lokasi yang berbeda," tutur Anshori.
Setelah melakukan penyidikan, dari 10 orang ini dua di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka adalah Edrin Hendrika (19) asal Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut dan Ilham Wahyu Saputra (19) warga Desa Maron, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Mereka dikenakan pasal 170 KUHPidana tentang pengeroyokan.
"Kedua orang ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di Rutan Polres Tulungagung," ujar Anshori.
Edrin dan Ilham terancam hukuman pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.
Anshori menegaskan, kepolisian akan menindak tegas segala bentuk kekerasan yang dilakukan di wilayah hukum Kabupaten Tulungagung.
Hal ini untuk merespon seringnya aksi kekerasan yang dilakukan massa dari organisasi tertentu.
"Perilaku kekerasan ini adalah tanggung jawab individu karena itu dilakukan bukan atas perintah organisasi. Kami akan tindak pelakunya tanpa memandang latar belakang organisasinya," pungkas Anshori.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
dokter yang menganiaya
tak terima hanya dipanggil nama
Bali
viral di media sosial
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Arti Bendera One Piece yang Viral Berkibar Jelang HUT Ke-80 RI, DPR: Masuk Kategori Makar |
![]() |
---|
Nasib Siswa SD Telantar Imbas Guru Diduga Sering Bolos, Wali Murid Sambat: Sering |
![]() |
---|
Waspada saat Kibarkan Bendera One Piece di HUT RI, Pakar Ingatkan Potensi Sanksi Tegas |
![]() |
---|
Pengemudi Pajero Ngaku Aparat Sambil Pamer Pistol, Ngamuk Tak Terima Disuruh Menepi |
![]() |
---|
Sosok Sugiono, 'Anak Ideologis' Prabowo Subianto Jadi Sekjen Partai Gerindra Gantikan Muzani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.