Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Hujan Masih Turun, BPBD Trenggalek Tetap Siaga Antisipasi Kekeringan Dampak El Nino

Meksi hujan masih turun, BPBD Trenggalek tetap siaga untuk mengantisipasi kekeringan dampak El Nino.

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi (berdiri) saat ditemui di Pusdalops BPBD Trenggalek, Senin (12/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kendati masih turun hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek tetap siap siaga mengantisipasi kekeringan yang terjadi seiring datangnya musim kemarau.

Hal itu sesuai dengan peringatan dari BMKG terkait adanya dampak dari El Nino yang dapat memicu kekeringan, dikarenakan minimnya curah hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terutama forkopimca yang di daerahnya terdapat desa yang rawan kekeringan.

"Kita sediakan tandon air di titik-titik strategis yang bisa dijangkau oleh masyarakat," kata Stefanus Triadi, Senin (12/6/2023).

BPBD akan memantau tandon air tersebut secara berkala, untuk melakukan droping air bersih ketika diperlukan.

Stefanus Triadi juga memperingatkan kepada petani serta masyarakat desa hutan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan, yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

"Kalau buang puntung rokok haru dipastikan benar-benar mati, karena berawal dari hal yang sepele ini, berulang kali mengakibatkan kebakaran lahan dan hutan," lanjutnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membersihkan sampah di sawah dan lahan hutan dengan cara membakar, karena dikhawatirkan akan meluas tak terkendali serta membahayakan pengendara yang lewat jika asapnya masuk ke jalan raya.

Baca juga: Banjir Lahar Terjang Lereng Semeru, BPBD Lumajang Sebut Cuaca Tak Menentu Meski Musim Kemarau

"Jika memang tidak ada pilihan lain, dan harus dibakar, diharapkan jangan ditinggal. Tunggu sampai apinya benar-benar mati," ucap Stefanus Triadi.

Yang tidak kalah penting, ia telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Trenggalek untuk mengantisipasi kekeringan, agar tidak terjadi puso atau gagal panen.

"Harapannya agar penggunaan infrastruktur pengelolaan sumber daya air seperti waduk, bendungan, embung dan lainnya bisa optimal," ucap Stefanus Triadi.

"Karena sekarang masih turun hujan hampir setiap hari, maka bisa untuk menyimpan air agar dapat dimanfaatkan pada periode musim kemarau nanti," tegasnya.

Baca juga: Jawa Timur Diprediksi Akan Dilanda El Nino, BPBD Jember Sebut Sudah Punya Pengalaman di Tahun 2019

Di Trenggalek, puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.  

Walaupun El Nino sudah berembus, hujan masih terjadi di Bumi Menak Sopal karena garis pantai yang panjang dan udara yang lembap, serta masih memasuki masa sisa musim hujan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved