Belasan Pasar Tradisional di Trenggalek Rusak, Revitalisasi Terganjal Anggaran Cekak: Gagal Raih DAK
Belasan pasar tradisional di Kabupaten Trenggalek memerlukan revitalisasi. Sejumlah sarana prasarana, kios, maupun los mengalami kerusakan
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
Ringkasan Berita:
- Isu Utama Kebutuhan Revitalisasi Belasan Pasar Tradisional (Lebih dari separuh dari 23 pasar).
- Penyebab Terhambat Keterbatasan Anggaran Daerah dan Gagal Raih DAK Pusat selama dua tahun.
- Pasar Kritis Pasar Dongko, Pasar Sebo, Pasar Tugu, Pasar Karangan, dan Pasar Bendo.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Belasan pasar tradisional di Kabupaten Trenggalek memerlukan revitalisasi. Sejumlah sarana prasarana, kios, maupun los mengalami kerusakan hingga tak bisa lagi difungsikan.
Sayangnya, upaya revitalisasi tersebut sulit direalisasikan karena alokasi anggaran pemerintah terbatas.
"Untuk program revitalisasi, kami tidak punya anggaran di daerah," ujar Kepala Diskomidag Trenggalek, Saniran, Kamis (13/11/2025).
Baca juga: Bupati Mas Ipin Tenggelamkan Rumah Ikan dan Tebar Ribuan Benih Kerapu Macan di Pantai Trenggalek
Kesulitan Mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Saniran menjelaskan di tahun-tahun sebelumnya, kegiatan revitalisasi diusulkan Diskomidag Trenggalek kepada pemerintah pusat agar mendapatkan DAK (Dana Alokasi Khusus).
"Kami usulkan ke pemerintah pusat, dengan harapan bisa mendapatkan bantuan dari DAK. Tapi dari dua tahun lalu kami tidak pernah menerima DAK revitalisasi pasar," ucap Saniran.
Pria berkacamata tersebut menjelaskan, Kabupaten Trenggalek mengelola 23 pasar daerah. Dari jumlah tersebut lebih dari separuhnya perlu revitalisasi.
"Seperti Pasar Dongko, Pasar Sebo, Pasar Tugu, Pasar Karangan dan Pasar Bendo itu perlu revitalisasi cukup banyak," ujarnya.
Baca juga: Trenggalek Maksimalkan Konektivitas Bandara Dhoho Kediri, Siapkan Transportasi ke Destinasi Wisata
Saniran menjelaskan, pada tahun 2026 Diskomindag Trenggalek akan tetap berupaya mengusulkan revitalisasi melalui DAK pemerintah pusat.
"Kalau melalui DAK itu berbasis pasar tematik. Sedangkan di Trenggalek belum ada pasar tematik. Tapi kami akan mencoba terus mengusulkan," paparnya.
Sembari berharap turunnya DAK, perbaikan pasar akan dilakukan dalam skala kecil menggunakan anggaran dari retribusi.
"Dari retribusi, kami anggarkan untuk perbaikan pasar. Seperti perbaikan talang, penyediaan tempat sampah dan sebagainya," tutup Saniran.
pasar tradisional
revitalisasi
anggaran pemerintah terbatas
Diskomidag Trenggalek
Trenggalek
TribunJatim.com
| Lahan Pertanian di Jombang Menyusut, Dispertan Pastikan Bukan karena Alih Fungsi Besar-besaran |
|
|---|
| Barang Impor Rp117 Ribu Tapi Dijual Online Jadi Rp50 Juta, Purbaya Syok: Kelihatannya Kemurahan |
|
|---|
| Curi Uang Kotak Amal di Masjid Makam Mbah Dongso Jombang, Pria ini Diciduk Warga di Siang Bolong |
|
|---|
| Sosok Dea MUA Pria yang Diduga Nyamar Jadi Wanita, Sosok ini Pernah Kepincut: Orang Baik Sebenarnya |
|
|---|
| Rekonstruksi Gedung Grahadi Molor hingga Januari 2026, Terganjal Kayu Jati dan Cat Pemutih: Diimpor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Pasar-Jarakan-Desa-Karangsoko-KecamatanKabupaten-Trenggalek-Jawa-Timur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.